Sediakan Masker dan Mesin Hyla di Kampi Hotel

Setelah tutup pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Kampi Hotel yang mulai beroperasi pada 15 Juni lalu, masih terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik dan kenyamanan pelanggan.

Sediakan Masker dan Mesin Hyla di Kampi Hotel
Mesin Hyla yang dipakai Kampi Hotel untuk membersihkan kuman dalam room hotel.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Setelah tutup pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Kampi Hotel yang mulai beroperasi pada 15 Juni lalu, masih terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik dan kenyamanan pelanggan. Para tamu hotel tak perlu khawatir karena sudah mempersiapkan protokol kesehatan.

PR Kampi Hotel, Agustin Ayu mengatakan, ada Mesin Hyla yang bisa membuat pergantian udara dari kamar. Jadi, setelah tamu hotel chek out mesin yang menghasilkan uap tersebut akan diarahkan ke dalam room tersebut. Sejenis disinfektan tapi bukan air melainkan uap. Karena menurutnya, jika air akan menempel dan itu membuat tidak nyaman.

"Selain itu, kami menyediakan masker bagi tamu hotel yang tidak memakainya. Karena kita d isini ini wajib masker jika masuk ke Kampi Hotel. Masker kita beri secara gratis dan di dalam kamar juga kita sediakan masker," tuturnya, Jumat (24/7).

Sementara itu, terkait okupansinya, hotel yang berada di dekat Grahadi Surabaya ini tetap optimis meski memang tidak dimungkiri bahwa ada penurunan yang cukup signifikan.

"Okupansi kami turun sampai 20 persen dari hari biasa sebelum pandemi. Namun kami tetap berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Tidak hanya itu, kami juga memberikan potongan harga," ujarnya.

Hingga saat ini masih berlangsung untuk program diskon Rp 100.000 dari Rp 450.000 menjadi Rp 350.000 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan tentunya. Seperti sebelum masuk lobi, semua tamu harus cuci tangan dan kaki, cek suhu tubuh dan bisa masuk dengan tetap menjaga jarak.

Ia juga menambahkan, untuk restonya yang juga untuk pelanggan umum ini juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Protokol kesehatan juga tetap diterapkan. Misalnya saja kapasitas pengunjung saat ini hanya 50 persen, pakai masker dan menjaga jarak. (sby1/rd)