Surabaya Raya Tambah 69 Kasus, Masa Penindakan PSBB Dimulai Hingga 11 Mei

Surabaya Raya Tambah 69 Kasus, Masa Penindakan PSBB Dimulai Hingga 11 Mei
Gubernur Khofifah yag juga sekaligus Ketua Gufus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Foto : humpro.

SURABAYA, HARIANBANGSA.net  - Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya akan memasuki masa penindakan. Masa penindakan dimulai sejak 1 sampai 11 Mei 2020. Tiga hari pertama pelaksanaan PSBB, tanggal 28-30 April masih digunakan sebagai masa sosialisasi. Karena itu pelanggaran yang terjadi hanya diberi teguran dan peringatan.

Kepala pelaksana harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Heru Tjahjono mengungkapkan mulai malam ini pihaknya akan memberlakukan tindakan represif kepada para pelanggar PSBB dengan melakukan penindakan.

"Mulai malam ini kita langsung laksanakan operasi dan pemberlakuan jam malam secara represif. Bila ada warung yang buka akan kita langsung tutup. Demikian juga bagi mereka yang tidak bermasker atau berboncengan dengan yang tidak satu alamat. Tentunya pihak Kepolisian yang akan meakukan penindakan di lapangan," tegas Sekdaprov Jatim tersebut, Jumat (1/5) malam.

Sementara itu, update pasien Positif Covid-19 Jatim hari ini kembali bertambah menjadi 80 orang. Dari data kemarin yang berada di angka 951 kini menjadi 1031. Hal ini dikatakan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.

 “Pasien PDP dari angka 3065 naik menjadi 3131 dan pasien ODP dari 19.304 naik menjadi 19.585,” papar mantan Mensos ini.

Gubernur juga menjelaskan pasien yang terkonfirmasi sembuh ada 3 yakni 1 dari Kabupaten Bangkalan dan 2 dari Kota Kediri. Total sembuh di Jatim ada 165 orang atau setara 16 persen. Pasien yang meninggal hari ini ada 7 yakni masing-masing 1 dari Gresik dan Lumajang dan 5 dari Surabaya. Total meninggal di Jatim ada di angka 107 atau setara 10,38 persen.

Kembali Gubernur menjelaskan kasus baru 80 orang positif yaitu masing-masing 1 dari Kabupaten Pasuruan, Bangkalan, Nganjuk, Kabupaten Probolinggo,  Magetan, Lamongan dan Bojonegoro. Sedangkan yang masing-masing ada 2 Positif yakni Lumajang dan Pacitan. Lalu 3 dari Gresik, 8 dari Sidoarjo dan 58 dari Kota Surabaya.

 “Melihat perkembangan penyebaran Covid-19 yang kian masif maka tidak henti-hentinya kita menghimbau kewaspadaan berlapis dan patuh pada anjuran pemerintah,” kata Gubernur.

Gubernur Khofifah juga menyatakan meski PSBB sudah dikeluarkan dia mengaku masih melihat ada kafe yang masih buka dan kursi berderet. “Mulai malam ini aparat akan bertindak tegas dengan membongkar kursi-kursi itu bukan hanya teguran,” tegasnya.Surabaya adalah area yang cukup diwaspadai karena memiliki pasien Positif paling banyak yaitu 496 orang. Sidoarjo 110 orang, Magetan 46 orang, Lamongan 43 orang dan Kabupaten Malang 34 orang. “Itu tadi lima besar wilayah yang pasien Positif Covid-19 nya,” pungkas Khofifah. (mdr/ns)