Terkesan Rasa, Bupati Mojokerto, Ikfina Ajak ASN Beralih Gunakan Beras Premium Bulog

  "Enak juga sih. Tapi awas bisa bahaya juga loh kalau makannya kebablasan, " kata Bupati Mojokerto.

Terkesan Rasa, Bupati Mojokerto, Ikfina Ajak ASN Beralih Gunakan Beras Premium Bulog
Bupati Ikfina, Kajari Sivia, Wakapolres Yuli Candra, Kepala Bulog Rusli, Sekda Teguh Gunarko dan sejumlah pejabat mencicipi beras premium IR 64, ikan rendang. Mempromosikan penggunaan beras premium untuk menekan inflasi. 

Mojokerto, HB.net -  Di tengah teriknya mentari pagi itu, Bupati Ikfina Fatmawati menjajal langsung nasi dari beras IR 64 premium yang baru saja ia promosikan kepada para ASN-nya (Aparatur Sipil Negara). 

"Enak juga sih. Tapi awas bisa bahaya juga loh kalau makannya kebablasan, " kata Bupati Mojokerto.

Usai memimpin apel staf dan melaunching gerakan pembelian beras premium lokal bagi ASN/pegawai BUMD Kabupaten Mojokerto, Selasa (12/09/2023), perempuan pertama yang memimpin Kabupaten Mojokerto itu menyantap rendang dan sayur manisa yang tersedia di beberapa tenda. Dalam acara sarapan di teras pendopo Graha Maja Tama itu nampak Kepala Bulog Sub Surabaya Selatan, Rusli, Kajari Kabupaten Mojokerto Silvia Triana Hapsari, Wakapolres Kompol Yuli Candra Dewi, dan Sekda Teguh Gunarko. 

Memastikan kualitas beras,  Bupati Ikfina dan Kajari dan jajaran Forkopimda meninjau beras di stan. 

Sesaat kemudian, bupati yang memang dikenal humble itu mengambil handphone smartphonenya.

"Bagi ASN pembelian beras ini harus pakai aplikasi Tumbas (Transaksi Produk Unggulan, Mojokerto Berkualitas). Saya mau beli 10 kg," ujar Bupati Ikfina pada Kadisperindag Iwan Abdillah di sisinya. 

Setelah nge-klik, tak butuh lama, kurir aplikasi belanja milik pemerintah daerah itu tiba di hadapan Bupati. 

"Harganya Rp 61 ribu, tambah ongkir Rp 10 ribu, Bu, " kata bapak kurir itu tampak segan saat menerima uang pembayaran dari kepala daerah. 

Bupati Ikfina membayar cash beras premium IR 64 yang ia pesan di aplikasi Tumbas. 

Usai sarapan, jajaran Forkopimda itu melihat-lihat langsung beras yang dipajang Bulog di stand tenda. Wakapolres Yuli bahkan menimang beras kemasan merk Beras Kita tersebut. Para pimpinan perempuan itu tampak memperbincangkan kemasan beras yang nampak elegan tersebut. 

Gerakan penjualan beras premium di kalangan birokrasi ini diharapkan mampu menekan inflasi di daerah ini. Meski diklaim rendah, angka inflasi di Kabupaten Mojokerto sebesar 3,8 persen. 

"Kita masih dalam kategori terkendali, ya. Terakhir 3,8, masih dalam range. Tapi tetap tidak boleh berhenti upayanya, " kata Bupati. 

Bupati berharap dengan penjualan ini ke ASN dan karyawan ketersediaan beras di masyarakat tetap terjaga. 

"Supaya tidak menganggu kebutuhan masyarakat, kita beli premium supaya masyarakat bisa membeli yang medium, " katanya. 

Baik Pemkab maupun Bulog menjamin stok beras premium bagi ASN. "Cukuplah untuk stoknya, "  tambah Kabulog Rusli. 

Pemkab melibatkan ASN dan karyawan dalam pengendalian inflasi beras,  terutama tipe medium. Mereka diharapkan ambil bagian dalam mengurangi kebutuhan beras medium di pasar. 

"ASN kita gerakan untuk membeli beras premium di Bulog. Setidaknya ada 8000 lah ASN yang dapat membeli beras premium sehingga tidak menganggu untuk permintaan beras medium," tuturnya. 

Menurut Bupati kegiatan ini dipantau pemerintah pusat melalui pelaporan yang dilakukan Inspektorat. Jadi setiap OPD ada progres pelaporan dalam setiap transaksi. Pembelian bagi ASN menggunakan aplikasi Tumbas. Sementara harga bagi ASN terbilang sedikit murah dibandingkan dengan masyarakat. 

Jajaran Forkopimda sarapan bersama dengan beras premium. (Foto-foto : Yudi Eko Purnomo/HB.net)

Kepala Disperindag Iwan Abdillah mengatakan harga beras premium IR 64 bagi ASN adalah Rp 61.000 per 5 kg, sedangkan bagi masyarakat umum adalah Rp 62.500 per 5 kg. 

"Selisihnya Rp 1.500, lebih murah yang ASN di aplikasi Tumbas, " pungkasnya. (yep/ns)