Ternak Terinveksi PMK, Harus Diisolasi dan Siapapun jangan Masuk Kandang

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto, mengatakan, selama ternak menjalani isolasi, mohon pengertiannya kepada siapapun tidak boleh keluar masuk kandang tanpa memakai semprotan disinfektan. Sebab siapapun bisa menularkan penyakit.

Ternak Terinveksi PMK, Harus Diisolasi dan Siapapun jangan Masuk Kandang
Petugas saat menyemprotkan desifektan untuk penanganan Wabah PMK.

Probolinggo, HB.net - Pemkab Probolinggo terus melakukan gerak cepat (gercep) untuk menangani Kasus Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Ternak yang terindikasi terpapar PMK harus segera dipisahkan dari ternak yang lain dan dilakukan isolasi.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, drh. Nikolas Nuryulianto, mengatakan, selama ternak menjalani isolasi, mohon pengertiannya kepada siapapun tidak boleh keluar masuk kandang tanpa memakai semprotan disinfektan. Sebab siapapun bisa menularkan penyakit. 

“Misalnya ada tetangga ingin melihat bagaimana sapinya, itu tidak boleh. Biarkan saja sudah sapinya diisolasi sampai sembuh. Kalau bisa ada tempat celup kaki didepan kandang karena virus ini walaupun hewan itu sudah sembuh masih bisa bertahan di tubuhnya 6 hingga 2,5 tahun. Bahkan ada yang bilang sampai 3 tahun,” katanya.

Menurut Niko, sapi atau ternak lain yang terpapar PMK harus diisolasi di dalam kandang sampai sehat. Selama sakit, sapi itu kalau tidak mau makan harus dikasih apa saja. Boleh dikasih madu. Mulutnya yang luka-luka diberi madu supaya cepat sembuh.

“Ternak yang terpapar PMK dan menjalani isolasi boleh diberikan ramuan herbal. Jika sakit dan tidak mau makan, rumputnya dicacah kecil-kecil kemudian disuapi saja. Yang penting sapinya bisa makan. Yang penting selalu koordinasi dengan dokter hewan maupun petugas teknis peternakan kecamatan setempat,” jelasnya.

Niko menjelaskan ketika diisolasi biarkan dokter hewan dan petugas teknis peternakan setempat akan memberikan pengobatan sesuai dengan simtomatis atau gejalanya sambil menunggu vaksin.

“Insya Allah, vaksinnya ada dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim). Karena pemerintah sudah mengimpor vaksin dari  Prancis sebanyak 3 juta. Vaksin yang diimpor itu adalah vaksin serotipe O untuk PMK,” pungkasnya. (ndi/diy)