Anggota DPRD Jatim Dapil 5 Serap Aspirasi Konstituen

Reses ini digunakan anggota DPRD Jatim untuk bertemu konstituen mereka di daerah pemilihan (Dapil), dalam rangka menyerap aspirasi.

Anggota DPRD Jatim Dapil 5 Serap Aspirasi Konstituen
Muhamad Fawait atau Gus Mufa, anggota DPRD Jatim dapil 5 saat melaksanakan reses di kantor Desa Karanganyar, Jember. foto : didi rosadi/HARIAN BANGSA

Surabaya, HB.net - Sebanyak 120 Anggota DPRD Jawa Timur melaksanakan reses pertama tahun 2021, sejak 1 hingga 8 Maret 2021. Kesempatan reses ini digunakan anggota DPRD Jatim untuk bertemu konstituen mereka di daerah pemilihan (Dapil), dalam rangka menyerap aspirasi. Harian Bangsa berhasil merangkum beberapa kegiatan reses anggota DPRD Jatim Dapil 5 (Lumajang-Jember). Berikut ini rangkumannya.

 

Muhamad Fawait Dorong Pemberdayaan Emak-Emak

Di masa kini, kaum ibu atau emak-emak tak hanya berperan mengurus suami dan mendidik anak di rumah. Karena sejatinya mereka punya potensi yang bisa diberdayakan untuk membantu perekonomian keluarga. Tentunya dengan tidak mengabaikan tugas utamanya dalam mengurus rumah tangga.

Anggota DPRD Jawa Timur, Muhamad Fawait mendorong pemberdayaan potensi emak-emak tersebut. Menurut politikus Gerindra yang akrab disapa Gus Mufa itu, emak-emak bisa berkarya dari rumah.

"Saya mendorong pemberdayaan emak-emak oleh pemerintah daerah maupun provinsi. Emak-emak punya potensi yang bisa diberdayakan tanpa meninggalkan rumah," tutur Mufa, saat kegiatan reses, serap aspirasi masyarakat di kantor Desa Karanganyar, Jember, Senin (1/3/2021).

Anggota DPRD Jatim asal daerah pemilihan (Dapil) V ini menjelaskan, banyak kegiatan yang bisa dilakukan emak-emak dari rumah. Ia menyontohkan, diantaranya menjahit, menyulam, bordir hingga membuat kue dan kuliner. Semua itu bisa dilakukan dari rumah dan menghasilkan pendapatan.

Tentu saja, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV ini berharap adanya bimbingan dan pendampingan dari pemerintah daerah. Diantaranya dengan pelatihan, permodalan hingga membantu akses pemasaran.

"Pemerintah tetap punya kewajiban untuk memberikan pendampingan kepada emak-emak. Karena tanpa pendampingan dan dukungan pemerintah, usaha rumah tangga itu sulit berkembang," ujar Presiden Laskar Sholawat Nusantara, tersebut. (mdr/ns)

 

Deni Prasetya saat kegiatan reses di daerah Gumuk Mas, Jember. Reses itu diikuti pengurus NU Kencong beserta banom-banom NU. foto : didi rosadi/HARIAN BANGSA

 

Deni Prasetya Dukung Inventarisir Aset-Aset Wakaf NU

Semangat warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk mewakafkan hartanya untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas masih sangat tinggi. Mereka rela menyerahkan hartanya, baik uang, tanah mau pun bangunan untuk kemudian dikelola oleh pengurus NU untuk kegiatan ibadah dan umat.

Namun, aset-aset wakaf yang dikelola NU seringkali berpindah tangan kepada pihak di luar NU. Kondisi itu terjadi karena masih lemahnya inventarisasi aset yang dikuatkan dengan dokumen negara.

"Lemahnya inventarisir aset-aset wakaf yang didukung secara legal formal membuat aset-aset itu bwrpotensi berpindah tangan. Karena itu saya mendukung upaya inverisasi aset dengan didukung dokumen negara yang sah," tutur Deni saat reses di kecamatan Gumuk Mas, Jember, Senin (1/3/2021) malam.

Deni melanjutkan, yang sering terjadi proses wakaf hanya dilakukan secara spontan dan hanya disaksikan orang-orang tertentu tanpa dicatatkan di notaris. Sehingga ketika ada gugatan ke jalur hukum legitimasinya lemah dan berpotensi berpindah tangan.

Karena itu, anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan V ini mengapresiasi pihak pengurus PCNU Kencong yang mulai melakukan pencatatan aset-aset wakaf NU. Apalagi dengan menggandeng pihak Bank Muamalat, dengan begitu aset yang dimiliki bisa berkembang dan bermanfaat bagi organisasi mau pun masyarakat.

"Alhamdulillah, sudah ada kesadaran dari pihak PCNU Kencong untuk mencatatkan aset. Bahkan mengembangkan aset-aset wakaf yang mereka kelola. Ini tentunya akan bermanfaat bagi warga NU dan masyarakat secara luas," ujar anggota Fraksi NasDem DPRD Jatim tersebut. (mdr/ns)

 

 

Anggota DPRD Jatim dapil 5, Ir. Artono saat melaksanakan reses di Kecamatan Tempursari, Lumajang. foto : istimewa.

Reses Artono, Warga Keluhkan Pendangkalan Sungai

Anggota DPRD Jawa Timur, Artono disambati oleh masyarakat dari 7 Desa di wilayah Kecamatan Tempursari. Fakta itu ditemui oleh Artono saat ia melaksanakan reses di Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Warga mengeluhkan terjadinya pendangkalan sungai.

Menurut Artono masyarakat menagih janji Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur untuk menormalisasi sungai yang dangkal. Anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan V ini berharap Dinas PU SDA segera merealisasikan janji normalisasi sungai yang bermuara di Desa Bulurejo tersebut.

"Saya kira harus secepatnya dilakukan normalisasi sungai. Karena sungai mengalami pendangkalan. Dampaknya air sungai tidak bisa tertampung dan menggenangi persawahan warga," tutur Artono, Kamis (4/3/2021).

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim ini prihatin dengan kondisi yang dialami masyarakat dari 7 desa di kecamatan Tempursari yang notabene adalah konstituennya. Apalagi, warga mengalami kerugian akibat lahan mereka terendam air, sehingga gagal panen.

Artono akan segera berkoordinasi dengan pimpinan Komisi D yang menjadi mitra PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur. Pihalnya berharap kegiatan normalisasi sungai bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

Artono menjelaskan, aliran sungai tersebut berasal dari gabungan sungai-sungai dari desa Kaliuling, Pundungsari, Tempursari, Tempurejo, Purorejo, Bulurejo Tegalrejo dan semuanya bermuara di desa Bulurejo yang seharusnya langsung menuju ke laut."Karena ada abrasi air laut sehingga saluran menuju ke laut tertimbun oleh pasir laut, yang mengakibatkan air tidak bisa mengalir sehingga menggenangi lahan pertanian milik warga di 7 desa tersebut. Kerugian yang dialami warga ditaksir mencapai Rp3 Milyar. Ini tentu memprihatinkan," ujar Artono. (mdr/ns)