Bupati Banyuwangi, Ajak Guru Ngaji Manfaatkan Teknologi

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut, telah menjadi keseharian anak-anak. Mulai dari beragam layanan video hingga permainan sudah akrab dengan anak-anak.

Bupati Banyuwangi, Ajak Guru Ngaji Manfaatkan Teknologi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat Halaqah ustaz dan ustazah yang dihelat BKPRMI
Bupati Banyuwangi, Ajak Guru Ngaji Manfaatkan Teknologi

Banyuwangi, HB.net - Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengajak para guru mengaji di Banyuwangi untuk dapat memanfaatkan teknologi guna semakin memaksimalkan pengajaran. Hal ini disampaikan dalam Halaqah ustaz dan ustazah yang dihelat Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Banyuwangi, Minggu (27/6).

"Pola pengajaran hari ini berbeda dengan masa-masa saat kita mengaji dahulu. Anak-anak saat ini sudah familiar dengan beragam teknologi informasi. Ini bisa menjadi tantangan sekaligus menjadi peluang," ungkap Ipuk yang menyampaikannya secara virtual.

Pemanfaatan teknologi informasi tersebut, telah menjadi keseharian anak-anak. Mulai dari beragam layanan video hingga permainan sudah akrab dengan anak-anak.  "Jika kita tidak masuk dalam pemanfaatan teknologi, tidak heran jika anak-anak lebih tertarik bermain handphone daripada mengaji," terangnya.

Adaptasi terhadap teknologi informasi tersebut, memang bukan perkara mudah. Untuk itu, perlu sinergitas semua pihak.

"Kami atas nama Pemkab Banyuwangi juga berusaha untuk bisa berkontribusi dalam peningkatan kapasitas guru ngaji. Selain dengan berbagai kerjasama pelatihan seperti ini, juga dengan pemberian insentif bagi guru ngaji. Tidak seberapa, tetapi semoga bisa turut meringankan kerja mulia para ustaz ustazah semua," tutur Ipuk.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga mengajak para guru ngaji untuk turut mendoakan agar pandemi Covid-19 yang melanda Banyuwangi dapat segera usai. "Selain itu, kami memohon agar ustaz, ustazah, dapat membantu kami mensosialisasikan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) di tengah masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BKPRMI Banyuwangi Achmad Sururuddin menjelaskan, acara halaqah tersebut digelar dalam rangka penguatan kapasitas guru mengaji di bawah binaannya. "Kami gelar secara rutin untuk bisa meningkatkan kapasitas para guru ngaji. Baik secara keilmuan, maupun bagaimana turut membantu kesejahteraannya," paparnya.

Para guru ngaji binaan BKPRMI ini meliputi para guru mengaji di TPQ/ TPA baik yang berada di bawah naungan NU, Muhammadiyah maupun ormas Islam lainnya. "Sekitar 2000 guru ngaji yang tergabung dalam BKPRMI ini," pungkasnya.

Dalam acara tersebut juga dihadiri KH. Mukhdlar Atim, Katib Syuriyah PCNU Banyuwangi Kiai Sunandi Zubaidi, Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi Dr. Mukhlis, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banyuwangi Syaerozi, Kasi Pontren Kemenag Banyuwangi H. Mastur dan Anggota DPRD Banyuwangi Basir. Tak kurang dari 150 ustaz/ ustazah se Banyuwangi juga turut hadir dengan menerapkan prokes yang ketat. (guh/diy)