Isuzu Terapkan Strategi Visit by Appointment

Memasuki tatanan baru, kini semua lini sedang mempersiapkan strategi untuk mengembalikan bisnisnya.

Isuzu Terapkan Strategi Visit by Appointment
Kepala Cabang Isuzu Margomulyo Morin Tandra.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Memasuki tatanan baru, kini semua lini sedang mempersiapkan strategi untuk mengembalikan bisnisnya. Palaku bisnis otomotifpun demikian. Salah satunya adalah Astra Isuzu. Kendaraan komersil ini juga memiliki dampak penurunan karena adanya Covid-19.

Kepala Cabang Astra Isuzu Margomulyo, Morin Tandra menegaskan, strategi yang dilakukan saat ini adalah visit by appointment. Tidak sembarangan ketuk pintu orang tanpa appoiment terlebih dahulu.

"Cara itulah yang saat ini kita pakai. Kita pun tetap memperhatikan bisnis yang berjalan seperti sembako, alat kesehatan, kimia dan lainnya. Sementara untuk pariwisata menjadi terdampak,” katanya, Jumat (19/7).

Pihaknya  membaca hal tersebut dengan lebih keras mempromosikan produk Traga. Kalau Elf tentuya masih belum karena biasanya dipakai hotel, persewaan dan lainnya.

Apalagi leasing juga sangat selektif. Bisnya uang muka 20-25 persen sudah disetujui, kini 30-35 persen terendah. Menurutnya, syaratnya pun cukup banyak. Karena itu, di masa pandemi banyak penjualan yang dilakukan secara tunai.

Beberapa dari mereka sepertinya juga banyak yang menunda membeli kendaraan padahal sudah membutuhkan. Morin optimis pasar akan berangsur membaik, meski belum diizinkan untuk pameran dan pasang tenda untuk berjualan. Sehingga penjualannya lebih kearah soft selling.

"Kita kontak kembali konsumen lama atau repeat order (RO) yang dapat menimbulkan empati. Dari empati selling bisa feedback kembali. Jadi RO itu diutamakan, karena bisa juga mereka memberi referensi pada kami. Kami mengolah data dan mem-follow up orang yang bersangkutan tersebut," ujarnya.

Sementara medsos hanyalah sebatas beriklan oleh para karyawan. Menurutnya, anak sekarang adalah anak milenial yang serba medsos. Dan itu jadi media awal orang mulai melakukan penawaran.

Ditanya terkait target, Morin menjelaskan jika semester 1 target yang ia capai sekitar 50 persen. Sementara target secara nasional tercapai 61 persen dari Januari hingga Juni atau terjual 4724 unit kendaraan Isuzu.

"Ke depan masih belum ada releksasi target. Tapi kami juga optimis bisa lebih baik pada semester 2. Dari total penjualan semester 1 2020 dibandingkan 2019 lalu ada penurunan 27 persen untuk pasar komersil, sedangkan kita turunnya 3,3 persen," paparnya.

Isuzu sendiri masih mengandalkan Traga, Elf dan Giga. Penjualan kendaraan komersil tersebut masih mendominasi 85 persen secara nasional dibandingkan produk passanger. (sby1/rd)