ITS Kukuhkan 129 Insinyur Baru

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melantik 129 insinyur baru melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (5/10).

ITS Kukuhkan 129 Insinyur Baru
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jawa Timur Gentur Prihantono memberikan pesan kepada para insinyur yang baru dilantik.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melantik 129 insinyur baru melalui Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (5/10). Pada momen pelantikan insinyur ini, ITS kembali pertegas komitmennya dalam menyokong kebutuhan pembangunan nasional.

Rektor ITS Bambang Pramujati menuturkan bahwa insinyur merupakan sosok vital dalam pembangunan nasional. Pasalnya, seorang insinyur memiliki kewenangan sebagai penanggung jawab dari berbagai upaya pemajuan bangsa. Sebut saja, peningkatan infrastruktur dan perkembangan industri.

“Kebutuhan akan insinyur pun kian bertambah yang dibuktikan dari adanya tren peningkatan jumlah pendaftar PSPPI beberapa tahun terakhir ini,” ungkap rektor yang akrab disapa BP tersebut.

Sebagai bentuk respon terhadap peningkatan kebutuhan ini, dosen Departemen Teknik Mesin ITS tersebut menegaskan bahwa ITS berkomitmen dalam menghasilkan lulusan terbaik di ranah profesi insinyur setiap tahunnya. Ajang pengukuhan ini, menurutnya, merupakan implementasi dari komitmen tersebut.

Lebih Lanjut, BP menjelaskan, terdapat 129 insinyur yang dilantik kali ini. Rinciannya, 121 insinyur berasal dari program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dan delapan insinyur lainnya berasal dari program reguler. “Dengan pelantikan ini, maka genap 1.236 insinyur profesional yang telah dihasilkan oleh ITS,” tutur BP yang juga merupakan alumnus angkatan pertama program RPL tersebut.

Sementara itu, Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Wilayah Jawa Timur Gentur Prihantono menilai bahwa langkah ITS dalam mendalami komitmen ini adalah langkah yang tepat. Menurutnya, sekolah insinyur merupakan hal yang diperlukan dalam membangun Indonesia.

“Berbekal pengalaman yang saudara dapat dari program ini, insya Allah saudara dapat diandalkan dalam mengemban berbagai proyek pembangunan nasional di masa yang akan datang,” tandas Gentur menyemangati.

Terakhir, Gentur berharap sejalan dengan berhasil diraihnya gelar insinyur ini, para profesional insinyur yang baru dilantik tersebut dapat memberikan dampak yang besar bagi pembangunan nasional. “Insinyur Indonesia, ujung tombak kemajuan bangsa,” tutupnya dengan jargon.(rd)