Mobil Dinas BPP Linmas  Kota Surabaya Dibranding Protokol Kesehatan

“Sebenarnya gambar dan tulisan itu menjadi tagline atau jargon tersendiri dalam mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengan kemasan atau cara yang berbeda."

Mobil Dinas BPP Linmas  Kota Surabaya Dibranding Protokol Kesehatan
 Dua unit mobil BPB Linmas dibranding untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. humas

SURABAYA,  HARIANBANGSA.net - Mobil dinas Badan Penanggulangan Bencana (BPP) Linmas Kota Surabaya, dibranding protokol kesehatan. Mulai dari ajakan cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, dan tidak bersalaman. Ide itu, diaplikasikan Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto, di masa pandemi Covid-19 ini.

“Sebenarnya gambar dan tulisan itu menjadi tagline atau jargon tersendiri dalam mengajak masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dengan kemasan atau cara yang berbeda. Sebab, fokus saat ini bukanlah terletak pada lokasi kegiatan, melainkan perubahan perilaku masyarakat. Itu yang paling penting,” kata Irvan saat ditemui di kantornya belum lama ini.

Pejabat peraih ASN Indonesia Inspiratif 2018 ini menuturkan, ketika perilaku masyarakat telah berubah, maka otomatis kebiasaan-kebiasaan lama akan berubah menjadi kebiasaan baru. Dari situlah kebiasaan menerapkan protokol kesehatan juga akan berjalan dan menjadi sebuah perubahan. “Jadi, tujuan sebenarnya itu. Menjadi sebuah kebiasaan baru bagi masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, Irvan juga menjelaskan, upaya ini untuk menumbuhkan awareness (kesadaran) warga terkait pentingnya menjaga protokol kesehatan. Dari situlah, diharapkan perilaku masyarakat juga dapat berubah. “Sama dengan ketika kita memberikan pemahaman kepada masyarakat dan mereka aware, mereka akan paham dan tahu harus berbuat apa di tengah pandemi ini,” jelasnya.

Sebenarnya, jargon atau tagline “Biasakan yang Tidak Biasa” ini merupakan sinonim dari “Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dicetuskan oleh pemerintah pusat. Namun begitu, di Kota Pahlawan memiliki tagline tersendiri yaitu “Biasakan yang Tidak Biasa”. “Sebenarnya itu memang sama. Cuma yang ini adalah versi kita yang di Surabaya,” ungkap dia.

Mantan Kasatpol PP Surabaya ini juga menceritakan bahwa sebelum memutuskan untuk menempel stiker di mobil dinasnya, terlebih dahulu meminta izin kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Ternyata, Wali Kota Risma tidak keberatan. “Nah, karena Bu Wali tidak keberatan, akhirnya saya pasang tagline ini di mobil,” kata Irvan.

Sementara ini, ada dua unit mobil BPB Linmas yang sudah dipasangi stiker berisi tagline tersebut. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan semua mobil dinas Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya, akan dipasangi tagline serupa. Tentunya, setiap mobil itu akan dipasangi tagline berbeda-beda dengan pesan yang berbeda pula. “Nanti kalau teman-teman kepala dinas lainnya ada yang berminat untuk memasang stiker seperti ini, kami siap fasilitasi. Nanti ada mobil yang membawa pesan patuh bermasker, jaga jarak dan sebagainya,” kata dia.

Di samping itu, Irvan juga memastikan bahwa akan berkoordinasi dengan tim reklame untuk memasang jargon itu pada reklame-reklame yang tersebar di jalan-jalan Surabaya. Menurutnya, hal ini penting supaya warga Kota Surabaya selalu ingat dan selalu patuh dalam menjalankan protokol kesehatan. “Ayo kita bersama-sama melawan Covid-19 ini,” pungkasnya. (ian/ns)