Operasi Pasar Minyak Goreng Diserbu Warga Mojokerto

Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar minyak goreng murah Rp 12.500 di tujuh lokasi, Jumat (28/1).

Operasi Pasar Minyak Goreng Diserbu Warga Mojokerto
Warga menyerbu operasi pasar minyak goreng Rp 12.500.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Perindustian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar minyak goreng murah Rp 12.500 di tujuh lokasi, Jumat (28/1).

Disperindag menyiapkan 10 ribu kemasan 1 liter minyak goreng. 60 persen diperuntukkan industri kecil menengah (IKM) dan 40 persen untuk operasi pasar murah.

Tujuh Lokasi tersebut, yakni, Pasar Kedungmaling, Pasar Raya Mojosari, Pasar Niaga Mojosari, Pasar Dinoyo Jatirejo, Pasar Trowulan, Pasar Lespadangan Gedeg, dan Pasar Jetis.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati juga melakukan pengecekan langsung stabilitas harga minyak goreng. Tinjauan kali ini berlangsung di Pasar Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Jumat (28/1).

Setelah melakukan pengecekan pada pelaksanaan operasi minyak goreng, Bupati Ikfina didampingi Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto Iwan Abdillah, langsung berkeliling menuju ke dalam Pasar Kedungmaling.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengimbau masyarakat tidak panic buying atau membeli dengan jumla banyak. Menyikapi hal itu, ia akan menangkal dengan menyebarkan informasi kepada masyarakat melalui Diskominfo Kabupaten Mojokerto untuk tidak panic buying.

“Kita ini tidak ada keterbatasan barang (minyak goreng). Stok minyak goreng diseluruh Kabupaten Mojokerto relatif tercukupi atau aman. Ke depannya pemerintah akan menyediakan subsidi sesuai kebutuhan masyarakat," terangnya.

Ia menambahkan, meminta masyarakat bersabar menanti harga minyak goreng normal kembali. "Masyarakat tidak perlu rebutan, tunggu nanti harganya turun. Kalau turun malah semakin beruntung," imbuh Ikfina.

Menurut Ikfina, stok minyak goreng di Kabupaten Mojokerto masih tergolong aman. Dia berharap agar masyarakat tidak perlu panic buying. Pemerintah telah berupaya untuk mengendalikan harga komoditas minyak goreng tersebut.

"Minyak goreng tidak ada keterbatasan barang. Justru pemerintah ini ke depannya ada kebijakan untuk memberikan subsidi, sehingga harganya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat," ujarnya.

Bahkan Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Diperindag, telah menyalurkan 10 ribu liter minyak goreng bersubsidi melalui operasi pasar dengan harga Rp 12.500 per liter. "Ada 7 titik pasar di Kabupaten Mojokerto, 10 ribu liter minyak goreng. 60 persen untuk IKM kemudian, yang 40 persen ini disebar," tegasnya.

Operasi pasar ini dinilai sangat membantu masyarakat meski hanya di jatah 2 liter per orang. Hal ini dikarenakan minyak goreng di toko retail modern susah untuk didapatkan.

"Di luar masih mahal, ada yang Rp 20 ribu per liter. Alhamdulillah cukup tidak cukup dapat rejeki disyukuri. Setidaknya meringankan warga tidak mampu. Yang Rp 14 ribu saja di toko retail sudah tiga hari kosong," ungkap Mujiati (40), warga Kedungmaling, Kecamatan Sooko.

Dia berharap harga minyak goreng diturunkan kembali oleh pemerintah sesuai dengan harga lama. "Diturunkan lagi seperti harga yang lama, Rp 12 ribu per liter. Banyak yang mengeluh minyak goreng naik ini," tandasnya.(ris/rd)