Pelaku Pembunuhan Pencari Kepiting Ditangkap

Polsek Sukolilo bersama Polrestabes Surabaya berhasil menangkap satu pelaku pembunuhan pencari kepting di Kabupaten Jember.

Pelaku Pembunuhan Pencari Kepiting Ditangkap
Evakuasi korban pembacokan yang berada di tambak oleh petugas gabungan.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Polsek Sukolilo bersama Polrestabes Surabaya berhasil menangkap satu pelaku pembunuhan pencari kepting di Kabupaten Jember. Pelaku bernama Willy. Sebelumnya polisi telah mengamankan Eko, teman Willy. Penangkapan tersebut dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono,

“Sementara masih kita dalami dan satu tersangka kuat dari aksi pembacokan. Sekarang masih diperiksa Polsek Sukolilo dan nantinya kasus penangkapan tersangka akan kita rilis di Polrestabes Surabaya,” ujarnya, Jumat (22/3).

Sebelumnya diberitakan penemuan mayat yang berada area tambak kawasan Jalan Raya Sukolilo Kasih, Sukolilo, Surabaya, Selasa (19/3) dini hari. Dari penemuan tersebut,  Polsek Sukolilo melakukan pemeriksa secara maraton kepeda istri korban dan semua teman seprofesi sebagai pencari kepiting.

Kecurigaan awal pelaku pembacokan adalah teman sepekerjaan sebagai pencari kepiting. Dari beberapa saksi yang diperiksa semua keterangan mengarah ke pencari kepiting bernama Eko dan Willy, warga Jalan Kejawan Keputih.

Saat penangkapan polisi berhasil mengamankan Eko. Namun Wily tidak ada di rumah dan informasi pulang kampung ke Jember. Kecurigaan kuat dari pelaku pembacokan adalah Willy setelah polisi mendapatkan keterangan dari Eko saat diperiksa.

Eko memberikan keterangan bahwa dirinya sempat diajak oleh Willy untuk membunuh Hudoyo. Ajakan tersebut ditolak oleh Eko. Selang beberapa lama terdengar adanya pembacokan tewas dan korban adalah Handoyo.

Willy berhasil diamankan oleh Unit Resmob dan Unit Jatanras Polrestabes Surabaya, pada Kamis (21/3/2024). Hal tersbeut juga diutarakan Kanit Jatanras Polrestabes Surabaya Iptu Bobby Wirawan Elsam, “Pelaku yang di Jember sudah kita amankan Kamis kemarin dan pelaku bersama unit kami tiba di Surabaya malam hari,” ujarnya.

Selama pemeriksan yang dilakukan terhadap Wily, dirinya mengakui bahwa aksi pembacokan hingga korban tewas dilakukan sendiri. Sedangkan untuk temannya,  Eko, tidak ikut melakukan dan menolak saat diajak. Juga diakui Willy bahwa motif pembacokan yang dilakukan karena dendam atas sikap korban, sehingga aksi tersebut direncanakan.

Motif dendam Willy kepada Hudoyo bermula dari motor yang dilempar ke pertambakan. Motor Willy dilempar oleh Hudoyo ke tambak pada 3 minggu sebelum aksi membacokan. Bermula dari situ Willy mencari hari yang tepat untuk membunuh Handoyo.

Willy menguntit korban saat berangkat ke tambak. Sesampainya di tambak, Willy sambil membawa celurit bersembunyi di pohon dan menunggu korban Hudoyo melintas. Sekitar pukul 21.00 WIB sambil  mencari kepiting, Hudoyo mendekati pohon tempat persembunyian Willy. Pada saat itu juga celurit ditebaskan hingga mengenai urat nadi dada kiri korban. Meskipun sudah terluka parah Hudoyo mencoba melarikan diri, Willy memcoba mengejarnya.

Namun tidak jauh sekitran 250 meter dari tempat awal pembacokan akhirnya Hudoyo tumbang karena kehabisan darah. Sedangkan Willy yang awalnya mengejar korban lantas berhenti. Dia kuwatir ada pencari kepiting lainnya yang mengetahui. Sedangkan alat sarana pembacokan, yaitu celurit dibuang oleh Willy sekitar 200 meter dari lokasi awal.(yan/rd)