Peringati HUT ke-79 RI dengan Zikir dan Doa Kebangsaan

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menggelar zikir dan doa kebangsaan dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/8) malam.

Peringati HUT ke-79 RI dengan Zikir dan Doa Kebangsaan
Pj. Gubernur Adhy Karyono hadir dalam zikir dan doa kebangsaan memperingati HUT ke-79 RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya,

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menggelar zikir dan doa kebangsaan dalam rangka peringatan HUT ke-79 RI di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (15/8) malam.

Zikir dan doa bersama ini, kata Adhy, sebagai bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Allah Tuhan yang Maha Esa. Setelah mengalami penjajahan selama bertahun-tahun lamanya.  "Ini merupakan wujud rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada bangsa Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Adhy, bahwa zikir dan doa kebangsaan ini menjadi momentum untuk mengisi kemerdekaan dengan meneladani perjuangan para pahlawan bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya.

"Kemerdekaan Republik Indonesia ini tidak diraih dengan mudah, tetapi diperjuangkan dan penuh dengan pengorbanan dari para pejuang, pahlawan, perintis kemerdekaan dan tentu saja tidak bisa kita memperoleh itu tanpa izin dari Allah," ungkap Adhy.

Selain itu, Adhy menyebut bahwa zikir dan doa ini sebagai upaya untuk menguatkan rasa persaudaraan, persatuan, dan kebersamaan. Menurutnya persaudaraan dan persatuan yang sudah ada harus terus dipupuk agar semakin kuat dan kokoh. "Ini salah satu caranya, dengan mengingat dan berdoa kepada Allah agar senantiasa menjaga kerukunan, persaudaraan, di antara kita semua," tuturnya.

Maka dari itu, sambung Adhy, kemerdekaan yang sudah diraih harus diisi dengan hal-hal positif yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain, semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah Tuhan yang Maha Esa karena bisa beribadah menjalankan syariat itu merupakan suatu kenikmatan.

Selain itu mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan mencintai negara yang diwujudkan melalui dukungan terhadap kebijakan, program, dan aturan yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Di sisi lain, sebagai bagian dari aparatur negara juga bisa menolak atau mengkritisi aturan atau kebijakan yang dinilai tidak memberikan bermanfaat bagi masyarakat. "Tentu dengan cara-cara yang bijaksana," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini Adhy mengajak untuk bersama-sama saling menguatkan, bersatu padu, serta meningkatkan rasa kebersamaan dan gotong royong. Karena ke depan tantangan semakin beragam, krisis dan tantangan baru juga akan bermunculan silih berganti.(dev/rd)