PGN Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas dan bagian dari holding migas PT Pertamina (Persero), berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah.

PGN Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi
PGN menjaga optimalisasi pengaliran gas bumi di semua sektor.

Jakarta, HARIAN BANGSA.net - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai subholding gas dan bagian dari holding migas PT Pertamina (Persero), berkomitmen melaksanakan mandat pemerintah. Langkah ini  untuk mendorong pemanfaatan gas bumi sebagai core business pendorong kinerja perusahaan dan perekonomian nasional melalui utilisasi gas bumi.

"Saat ini upaya-upaya sedang dilakukan PGN bersama Kementerian ESDM untuk bisa menjaga optimalisasi pengaliran gas bumi di semua sektor dengan menjaga dan memitigasi risiko tekanan terhadap kinerja perseroan. Diharapkan upaya bersama ini dapat meningkatkan  pendapatan (revenue) dan menurunkan risiko dari potensi tekanan kinerja," ungkap Direktur Utama PT PGN Tbk Suko Hartono, Kamis (25/3).

Suko menjelaskan bahwa kinerja operasional harus tetap terus berjalan untuk melakukan pengembangan bisnis dan layanan gas bumi kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan diantaranya penyediaan gas bumi yang efisien untuk pembangkit listrik dan kilang Pertamina, proyek pipanisasi gas bumi, pembangunan infrastruktur LNG, insentif pemanfaatan gas unutilized untuk pelanggan non-Kepmen 89K, dan pembangunan jargas rumah tangga yang masif.

Proyek gasifikasi LNG ke PLTD akan dapat menyediakan energi listrik yang efisien, serta menjadi peluang bagi PGN untuk memulai pengembangan infrastruktur gas dan perluasan pemanfaatan gas bumi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Untuk kebutuhan kilang Pertamina, target di tahun 2021 ini adalah penyelesaian program gasifikasi kilang di Balongan, pelaksanaan proyek pembangunan LNG receiving di kilang Cilacap untuk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan pipa dari Senipah ke Balikpapan.

Saat ini, gasifikasi kilang Balongan eksisting dipenuhi melalui penyaluran gas dari PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi. Guna mempertahankan pemenuhan kebutuhan gas di Kilang Balongan, sub holding gas mengintegrasikan penyaluran gas dari sumber tersebut dengan pasokan dari Sumatera Selatan melalui pipa SSWJ dan pipa WJA.

LNG Receiving Terminal Cilacap ditargetkan beroperasi pada semester II 2022 yang akan memenuhi kebutuhan gas di Refinary Unit IV Cilacap. Infrastruktur ini dapat menjadi entry point pengembangan pasar LNG Retail di Jawa Tengah bagian Selatan.

Suko menambahkan bahwa saat ini sistem infrastruktur PGN Group telah terintegrasi, sehingga akan meningkatkan kehandalan, efisiensi dan fleksibilitas gas bumi bagi pelanggan di berbagai sektor. PGN saat ini sedang membangun interkoneksi pipa SSWJ – WJA dan akan selesai pada semester I 2021.

“Dengan sistem infrastruktur gas bumi yang terintegrasi akan mendukung persetujuan alokasi gas multi destinasi untuk fleksibilitas pasokan yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan jaminan pasokan gas bumi dan tentunya mendukung optimalisasi penyerapan demand gas bumi," imbuhnya.

Di Jawa Timur, utilisasi terminal LNG Teluk Lamong sudah menunggu untuk mendorong peningkatan kebutuhan energi pasca pandemi. Pembangunan terminal ini mempunyai peran kunci menopang pasokan gas jangka panjang di Jawa Timur, dan pembukaan pasar ritel di Jawa-Bali dan sekitarnya melalui teknologi non pipa.(rd)