Pohon Pisang Tumbuh di Tengah Jalan Nasional Surabaya-Jombang

Fenomena pohon pisang tumbuh di tengah jalan menggegerkan para pengendara yang melintas di jalan raya nasional Surabaya-Jombang. Tepatnya di Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jumat (29/1).

Pohon Pisang Tumbuh di Tengah Jalan Nasional Surabaya-Jombang
Pisang di tengah jalan nasional Surabaya-Jombang yang rusak. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Fenomena pohon pisang tumbuh di tengah jalan menggegerkan para pengendara yang melintas di jalan raya nasional Surabaya-Jombang. Tepatnya di Desa Palrejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jumat (29/1).

Tumbuhnya pohon pisang tersebut sengaja ditanam oleh warga sekitar. Hal ini lantaran sebagai bentuk protes kepada pemerintah karena banyaknya jalan yang berlubang yang tak kunjung diperbaiki sehingga sering terjadi kecelakaan.

Salah satu warga Desa Palrejo, Arif Wibowo (33), menuturkan, penanaman pohon pisang merupakan inisiatif warga sekitar. Sebagai penanda bahwa jalannya rusak dan berlubang, sehingga pengguna jalan bisa waspada dan hati-hati.

“Ini inisatif warga Mas, karena sering kali terjadi kecelakaan. Bahkan tadi pagi saja sudah dua kali ada yang jatuh. Ini juga sebagai penanda agar pengendara bisa menghindari jalan yang rusak dan berlubang,” tuturnya.

Dijelaskan Arif, akibat jalan berlobang tersebut, sedikitnya terdapat tiga kecelakaan dalam satu hari. Rata-rata korbannya pengendara sepeda motor.

“Tiap hari mesti ada kecelakaan. Kemarin saja ada tiga sampai cidera kakinya patah. Semuanya pengendara sepeda motor. Kebanyakan itu motor matic. Kalau sudah terkena lubang pasti jatuh,” terangnya.

Masih menurut Arif, rusaknya jalan nasional terjadi semenjak adanya proyek penebalan aspal yang ada di wilayah tersebut. Meski sudah ada perbaikan dan penambalan pada jalan yang berlubang, namun masih kembali rusak.

“Sudah lumayan lama Mas. Ini sejak ada proyek penebalan jalan yang terakhir. Diperbaiki, ditambal tapi rusak lagi. Dalamnya lubang sekitar 15 hingga 20 centimeter. Kalau lebarnya ya ada yang besar sekitar 50 sampai 80 centimeter,” bebernya.

Mengingat saat ini musim penghujan, warga berharap segera ada perhatian dari pemerintah agar tidak terjadi kecelakaan akibat jalan rusak dan berlobang.

“Ya harapannya segera ada tindakan dari pemerintah supaya tidak ada lagi kecelakaan. Kasihan kalau malam dan saat hujan kan jalannya tergenang air sehingga tidak terlihat. Kalau ada kecelakaan khawatirnya tidak ada warga yang tahu sehingga tidak ada yang menolong,” pungkas Arif.(aan/rd)