Proyek JTB Berhasil Lakukan Pengaliran GoS

JTB diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi sales gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Proyek JTB Berhasil Lakukan Pengaliran GoS
Proyek JTP yang ada di Bojonegoro.

Bojonegoro, HB.net - Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambara –Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Bojonegoro, berhasil melakukan pengaliran gas perdana atau Gas On Stream (GoS). Ini menandai babak baru proyek JTB yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi.

GoS merupakan tahap pengaliran gas dari Gas Processing Facility (GPF) menuju metering area untuk disalurkan ke pipa distribusi yang selanjutnya diterima oleh para buyers dari gas tersebut. Agustus lalu, PEPC bersama mitra pelaksana berhasil melakukan Gas in atau mengalirkan gas dari sumur ke GPF. 

JTB diproyeksikan menjadi salah satu calon penghasil gas terbesar di Indonesia dengan produksi sales gasnya yang mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). 100 MMSCFD telah dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PT PLN.

Direktur Utama Pertamina EP Cepu, Awang Lazuardi, mengatakan, proses GoS ini telah melalui tahapan krusial penuh tantangan, sebagai hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat di proyek gas JTB. Semua harus mendapatkan apresiasi besar atas dedikasi juga inovasi dalam penyelesaian proyek.

"Berbagai tantangan dapat kita lalui bersama dan akhirnya gas JTB sudah dapat dialirkan ke metering untuk didistribusikan kepada para buyers. Dengan demikian, gas JTB telah secara resmi memberikan kontribusi nyata terhadap pemenuhan energi nasional,” ungkanya, Kamis, (22/09/22).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, kehadiran Proyek gas JTB tidak hanya memberikan kontribusi pada peningkatan produksi migas nasional, namun menciptakan pula multiplier effect. 

Proyek gas JTB telah turut menggerakan industri penunjang nasional maupun pengusaha lokal serta perekonomian masyarakat di sekitar proyek, sehingga keberadaan proyek JTB sangat dirasakan bagi upaya peningkatan kapasitas nasional dukungan berkembangnya ekonomi disekitar proyek.

"Aspek positif lain dari keberhasilan proyek ini adalah terpenuhinya kebutuhan energi kawasaan dan ketersediaan bahan baku industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ujarnya. Proyek gas JTB juga akan memberikan ketersediaan gas di Pulau Jawa. Sehingga dapat mendorong peningkatan perekonomian baik secara regional maupun nasional.

 

Keberhasilan proyek gas JTB akan menjadi milestone penting untuk mendukung upaya mewujudkan target peningkatan produksi migas nasional di tahun 2030 yaitu produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD. (nur/diy)