Sinergi dengan Anggota DPR, Prodi AP Umsida Gelar Seminar Nasional

Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk Indonesia Memanggil!! Pemuda Mengawal Demokrasi, Suaramu Menentukan Indonesiamu.

Sinergi dengan Anggota DPR, Prodi AP Umsida Gelar Seminar Nasional
Seminar nasional yang diadakan Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Umsida.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertajuk Indonesia Memanggil!! Pemuda Mengawal Demokrasi, Suaramu Menentukan Indonesiamu.

Diskusi ini menghadirkan Rahmat Muhajirin (anggota DPR RI Komisi II) dan Yuni Lestari (dosen Prodi Administrasi Negara Unesa) sebagai narasumber dan dihadiri seluruh mahasiswa Prodi AP Umsida.

Ketua Pelaksana Hendra Sukmana memaparkan bahwa tujuan dari kegiatan Prodi AP ini memanggil kita semua agar lebih proaktif dalam pemilu dan mengawal tegaknya demokrasi. Hal ini karena implikasi dari setiap pemilu adalah regulasi yang diciptakan dari aktor politik.

"Jika apatis terhadap pemilu jangan berharap kebijakan akan pro dengan rakyat. Pemuda itu penggerak politik dan garda terdepan dalam pembangunan bangsa. Diharapkan ke depannya dapat berkolaborasi dengan baik antara DPR, birokrat, dan akademisi yang pada ujungnya mendapati sebuah kebijakan yang prorakyat," papar Hendra.Jumat (23/6).

Selain itu, Ilmi Usrotin Choiriyah selaku moderator dalam kesempatan ini membuka gelaran acara dengan pernyataan bahwa pemilu menjadi sarana kedaulatan rakyat dan pemuda wajib sebagai subjek yang mengawasi pemilu. "Diharapkan momentum 2024 dapat menjadikan pemuda memiliki peran yang besar sehingga demokrasi Indonesia kedepannya masih memiliki harapan," kata Ilmi.

Rahmat Muhajirin menyebut, melalui demokrasi yang telah dianut oleh bangsa Indonesia sejak dulu, masyarakat dapat membangun sistem melalui demokrasi yang baik. "Demokrasi kita adalah demokrasi Pancasila, dengan melalui musyawarah dan gotong royong. Pemilu ini juga sebagai melegitimasi pemerintah yang sah. Tidak dapat dipungkiri, hidup kita tidak lepas dari kebijakan politik dan putusan politik," jelasnya.

Anggota Komisi II DPR tersebut mengajak seluruh masyarakat khususnya yang hadir dalam seminar kali ini untuk ikut mendukung pesta demokrasi siapapun yang akan terpilih nanti dalam Pemilu 2024.

Menurutnya, tidak perlu Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu saja. Namun bagaiamana cara kita untuk memilih pemimpin yang visi dan misinya berorientasi ke dunia luar bukan hanya ke dalam saja. RM, sapaan akrabnya juga berharap, siapapun pemimpin nanti yang terpilih benar-benar orang yang mengabdi kepada warganya dan mau memperjuangkan kesejahteraan bagi warga negara.

Tak hanya itu saja, Yuni Lestari yang juga menjadi dosen sekaligus pemerhati kebijakan publik Unesa menekankan pentingnya komunikasi politik. Diyakini ini sebagai plasenta yang dapat menghubungkan pemerintah dengan masyarakat.

"Pemikiran kalian saat ini menentukan kalian ketika menjadi pemimpin. Perempuan sebagai penggerak nasional sebagai agent of change. Diharapkan mahasiswa harus memperkaya kemampuan diri dan mengembangkan potensi dirinya," Ujar Yuni.

Yuni Lestari menambahkan bahwa demokrasi yang akan disampaikan ke publik harus mempunyai adab. Ada 3 ciri perempuan sebagai penggerak nasional atau pemimpin. Di antaranya perempuan sebagai Agent of Change, agen pemberdaya bagi perempuan lainnya, dan agen dalam peningkatan peradaban bangsa.(cat/rd)