TPA Jember Diharapkan Jadi Wisata Edukasi

Pada kesempatan itu mantan Kepala Dispemasdes itu menjelaskan, kedepan TPA tidak hanya menjadi tempat pemimbunan sampah saja, akan dialakukan penataan ulang sehingga menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat.

TPA Jember Diharapkan Jadi Wisata Edukasi
Peringatan hari lingkungan hidup sedunia saat menanam pohon sebagai awal untuk menjadikan TPS menjadi tempat wisata edukasi.
TPA Jember Diharapkan Jadi Wisata Edukasi

Jember, HB.net - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Jember setiap harinya diperkirakan mencapai hingga 800 ton, namun dari jumlah tersebut yang masuk ke TPA setiap harinya hanya 180 hingga 200 ton saja.

Sementara sisahnya sekitar 600 ton masih dikatakan liar kerena belum terakomudir menjadi satu tempat pembuangan di TPA yang berada di Lingkungan Krajan, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Pakusari.

Menurut PLT Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember Eko Heru Sunarso, hal tersebut terjadi karena Jember masih belum memiliki Peraturan Daerah (perda) yang mengatur tentang sampah. Sehingga pemerintah tidak dapat memberi panismen kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

"Setiap harinya yang masuk ke TPA tersebut mencapai 180-200 ton. Sementara sampah yang ada di Jember setiap harinya mencapai hingga 800 ton, jadi sisahnya kurang lebih 600 ton itu masih liar," terang Heru di TPA saat menggelar acara peringatan hari lingkungan hidup sedunia, Sabtu (5/6).

Jadi, untuk menertipkan pembuangan sampah ke depan, Pemkab Jember akan segera membuat Perda yang mengatur tentang sampah, termasuk pemilihan antara sampah organik dan un organik, selain itu juga agar ada panismen bagi masuarakatbyang membuanh sampah sembarangan.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua, fungsi terhadap depo harus berfungsi sebagaimana mestinya, kita memiliki 8 depo di Jember dan itu harus berfungsi sebagaimana mestinya," ujarnya. “Kita akan optimalkan itu, sesuai dengan fungsinya, mana yang menjadi TPA dan 8 tempat lain yang kita miliki sebagai transfer depo, jangan ikut menjadi TPA seperti yang terjadi di Kaliwates itu," imbuhnya.

Pada kesempatan itu mantan Kepala Dispemasdes itu menjelaskan, kedepan TPA tidak hanya menjadi tempat pemimbunan sampah saja, akan dialakukan penataan ulang sehingga menjadi tempat wisata edukasi bagi masyarakat.

"Kedepan konsep kita akan menjadikan TPA ini menjadi wisata edukasi, salah satu yang kita rencanakan adalah merehabilitasi lahan yang ada di sini, akan kita lakukan penataan tata ruang, yang awalnya sampah menggunung kita ratakan menjadi zona hijau menjadi wisata edukasi," jelasnya.

Sementara itu, menurut Sektetaris Daerah (Sekda) Mirfano menyampaikan bahwa dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia itu sengaja ditempatkan di TPA tersebut sebagai titik awal untuk dilakukan pembenahan agar menjadi lebih baik lagi. 

 

"Lokasi ini kta jadikan titik awal pembenahan dari pengelolaan sampah di Kabupaten Jember, sehingga, kenapa di hari lahir lingkungan hidup sedunia ini kita tempatkan di sini, banyak rencana-rencana yang akan dikembangkan oleh kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam rangka mengelola ini menjadi sebuah tempat ekowisata edukasi," ucapnya.

Di acara tersebut tepat di atas timbunan sampah yang sudah diratakan, Mirfano bersama PLT DLH beserta Camat setempat menanam pohon sebagai awal untuk menjadikan TPS menjadi tempat wisata edukasi. "Ini kita awali sehingga insaallah tahun depan ini akan berubah menjadi jauh lebih baik," pungkasnya. (yud/eko/diy)