Triwulan IV 2022, SKDU di Jatim Alami Perlambatan

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha di triwulan IV 2022 melambat dibandingkan triwulan III 2022.

Triwulan IV 2022, SKDU di Jatim Alami Perlambatan
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha di triwulan IV 2022 melambat dibandingkan triwulan III 2022. Hal ini tercermin dari nilai saldo bersih tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV sebesar SBT 18,72 persen. Lebih rendah dari SBT 19,23 persen pada triwulan III.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Budi Hanoto mengatakan, kinerja tersebut sejalan dengan hasil SKDU Nasional yang mencatatkan SBT sebesar 10,27 persen. Lebih rendah dari SBT 13,89 persen pada triwulan III 2022. Perlambatan kinerja pada sektor utama terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan,  khususnya subsektor tanaman pangan seiring masuknya musim tanam.

"Perlambatan juga terjadi di sektor industri pengolahan yang dipengaruhi oleh kenaikan harga global komoditas pangan dan energi. Hal ini tercermin dari penurunan Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI dari 54,02 menjadi 48,21persen," katanya, Jumat (20/1).

Di sektor perdagangan besar dan eceran, penyedia akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan mengalami peningkatan. Pertumbuhan kinerja usaha sejalan dengan peningkatan permintaan saat hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan libur akhir tahun.

Kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV tercatat cenderung stabil sebesar 77,86 persen. Sedikit lebih tinggi dari 77,11 persen pada triwulan III. Adapun penggunaan tenaga kerja pada aktivitas usaha terindikasi mengalami kontraksi (SBT -1,62 persen).

Penurunan tersebut terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dari periode sebelumnya. Baik dari aspek likuiditas maupun rentabilitas, didukung oleh akses pembiayaan yang lebih mudah.

"Pada triwulan I 2023, responden memprakirakan kegiatan usaha meningkat dengan SBT 31,87 persen. Peningkatan kegiatan usaha tertinggi terjadi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sejalan dengan masuknya musim panen yang dimulai pada Maret mendatang," ujarnya.

Selain itu, sektor industri pengolahan diprakirakan mengalami perbaikan. Hal ini sejalan dengan mulai meningkatnya permintaan yang didukung kapasitas penyimpanan dan ketersediaan sarana produksi. (diy/rd)