Unmuh Jember Berangkatkan Mahasiswa KKN di 248 Desa

Rektor Unmuh Jember, Hanafi mengatakan, kontribusi pengabdian diarahkan pada membangun dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Jember. Hal itu sebagai bagian dari bentuk rasa terima kasih kepada pemerintah daerah (pemda) setempat.

Unmuh Jember Berangkatkan Mahasiswa KKN di 248 Desa
Rektor Unmuh Jember, Hanafi.

Jember, HB.net - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan dilakukan mahasiswa universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember di 248 desa di penjuru kabupate Jember. KKN adalah bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat, yaitu implementasi ilmu dari kampus. Dengan kesadaran penuh Jember adalah tempat mahasiswa menimba ilmu, maka sudah selayaknya sebagai timbal baliknya.

Rektor Unmuh Jember, Hanafi mengatakan, kontribusi pengabdian diarahkan pada membangun dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Jember. Hal itu sebagai bagian dari bentuk rasa terima kasih kepada pemerintah daerah (pemda) setempat. “Apalagi Pemda Jember selalu menggelontorkan beasiswa untuk mahasiswa," tuturnya, Sabtu (23/07.2022).

Di sela kesempatannya, ia juga menyampaikan tentang pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang, mengingat dalam program KKN tersebut, dilakukan secara kolaboratif bersama 13 perguruan tinggi se Jember, dengan tema, 'Pemaksimalan Peran Perguruan Tinggi dalam Penataan Data Kemiskinan berbasis TIK di Kabupaten Jember'.

"Program- program pengentasan kemiskinan sudah banyak dirancang pemerintah pusat ataupun daerah. Ada beberapa implementasinya adalah bantuan sosial berbasis keluarga, bantuan kesehatan bagi keluarga miskin, bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin,” katanya.

“Tapi perlu diingat, kunci utama keberhasilan dari program tersebut, adalah tersedianya data terpadu, yaitu DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), dari tingkat pemerintah daerah, kabupaten, hingga desa. Di sinilah sering muncul masalah yang dihadapi. Termasuk di lingkungan Pemkab Jember, info selama ini," imbuhnya.

 

Hanafi menambahkan, basis data yang ia maksud, masih perlu banyak koreksi. "Basis data yang termutakhirkan, diakui atau tidak, saat ini memang masih perlu untuk ditingkatkan dan menjadi PR kita semua," jelasnya.

Hal itu menjadi landasan bagi 13 perguruan tinggi yang besepakat untuk melakukan KKN secara kolaboratif, dengan sasaran desa di Kabupaten Jember.

"Berangkat dari masalah itu, sinergi KKN kolaborasi ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pemutakhiran DTKS di Jember. Selanjutnya kegiatan KKN ini, yang terdiri atas 13 perguruan tinggi, mampu menumbuhkan kesadaran. Dan kelembagaan di tingkat desa, mampu mengawal kesinambungan program pemutakhiran DTKS dan pengelolaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam mengeksplorasi potensi dan keunggulan desa," pungkasnya.  (yud/bil/diy)