62 Guru di Tuban Terima Pelatihan Pembelajaran Berbasis LMS

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Ansori mengatakan, Program Guru dan Kepala sekolah profesional ini, merupakan program dari Kemendikbud.

62 Guru di Tuban Terima Pelatihan Pembelajaran Berbasis LMS

Tuban, HB.net - Kemendikbudristek melalui Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu) telah menyelenggarakan pelatihan program pengembangan kompetensi kepada guru dan Kepala sekolah profesional, berbasis mobile apps LMS menuju world clas teacher di Aula Hotel Grand Garden, pada Senin(6/12).

Dalam pelatihan itu, Pergunu menggandeng tokoh Pemuda Muhammadiyah, Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban untuk memberikan patihan terhadap 62 guru di 6 lembaga pendidikan. Seperti, SMP 1 Tuban, SMP 1 Plumpang, SMP Insan Kamil, SMP Mu'allimin, SMP Al-Islah plus Kecamatan Soko dan SMP Ihsan Cendekia Tuban.

Ketua panitia kegiatan, Muhammad Ansori mengatakan, Program Guru dan Kepala sekolah profesional ini, merupakan program dari Kemendikbud. Dalam program tersebut mengajarkan kepada guru dan kepala sekolah yang terpilih. Lalu diajari sistem digitalisasi dalam pembelajaran audio visual yang menyenangkan untuk menuju menjadi guru kelas dunia.

"Program ini dilaksanakan selama dua tahun kedepan dan akan melakukan pendampingan kepada enam SMP yang ditunjukkan dari Kemendikbud," ungkap Gus Aan sapaan akrabnya.

Kata dia, para peserta nanti akan melakukan pelatihan sifatnya online dan offline. Kemudian, masing-masing sekolah diwakili oleh 10 orang, yang terdiri dari sembilan orang guru dan satu orang Kepala sekolah.

"Nantinya mereka yang sudah menerima pelatihan ini menjadi guru penggerak sekolah," harapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tuban Miyadi saat menghadiri pembukaan menyampaikan, apresiasi dan mendorong Pergunu Provinsi Jawa Timur yang telah melakukan kegiatan di Kabupaten Tuban. Program organisasi penggerak ini, diharapkan dapat mencerdaskan anak-anak bangsa dan menjadi anak yang berkualitas serta berkarakter. Sehingga, betul-betul bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Kepada 62 guru yang sudah didik akan menjadi pionir akan menjadi pilot project guru penggerak di Kabupaten. Sehingga, kalau ada program berikutnya nanti maka guru penggerak ini akan motor bagi guru penggerak berikutnya," pintanya.

Diketahui, pada program ini juga dilakukan di delapan Kabupaten di Indonesia. Lima diantaranya di Jawa Timur yakni Tuban, Mojokerto, Jombang, Lamongan dan Nganjuk. Sementara sisanya ada di Bantul, Natuna dan Batang.

Lalu Learning Management System (LMS) merupakan aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pelatihan. Sistem ini bisa membantu para guru untuk merencanakan dan membuat silabus, mengelola bahan pembelajaran, mengelola aktivitas belajar para siswa, mengelola nilai, merekapitulasi absensi para siswa, menampilkan transkrip nilai, dan mengelola tampilan e-learning. (wan/ns)