Akibat Serangan Hama Tikus, Petani Cabai Jombang Merugi

Akibat Serangan Hama Tikus, Petani Cabai Jombang Merugi
Seorang petani menunjukkan cabai yang dimakan tikus.

Jombang, HARIAN BANGSA - Petani cabai di Jombang dibuat resah dengan adanya fenomena yang tak lazim ini. Pasalnya, hama tikus yang biasanya ada pada tanaman padi dan jagung, kini menyerang tanaman Lombok.

Seperti yang dikeluhkan oleh Eko Dwi Wibowo (39), petani cabai asal Dusun Segunung, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang. Dirinya terpaksa memanen tanaman cabainya di usia dini. Lantaran takut habis karena dimakan tikus.

“karena serangan hama ini, saya terpaksa harus panen dini. Kalau tidak ya tidak dapat uang. Paling tidak modal bisa kembali,” ucapnnya sambil memanen cabai, Minggu (2/2).

Eko menjelaskan, serangan hama tikus di lahan cabai miliknya seluas 2.800 meter persegi ini, sudah berlangsung dua tahun. Hewan pengerat tersebut menyerang batang tanaman lombok. Setelah batang patah dan jatuh ke tanah, baru memakan cabai tersebut.

“Tikus hanya memakan isinya (biji cabai) saja. Namun kali ini serangannya sangat parah, dulu tidak pernah seperti ini, hanya sebentar terus hilang. Mungkin diperkirakan sejenis hewan pemakan tikus itu sudah punah, seperti ular sudah banyak berkurang,” pungkasnya.

Tak hanya Eko, petani cabai lainnya juga mengeluhkan terjadinya serangan hama tikus yang semakin menjadi-jadi. Rata-rata kerugian yang diderita para petani cabai mencapai 50 persen.

Berbagai cara untuk membasmi hama tersebut sudah dilakukan para petani cabai, seperti dengan cara ditembak dan diobati. Namun usaha tersebut tetap saja tidak dapat mengurangi jumlah tikus.

“Masih hijau cabai sudah saya panen, karena tidak bisa menunggu merah, nanti keburu habis dimakan tikus. Ruginya separuh, biaya awal tanam dan perawatan lahan seluas 2.800 meter persegi sekitar Rp 8 juta. Ini dapat hanya Rp 4 juta,” tutur Ibu Suyono.

Dengan adanya hal ini, para petani cabai di Dusun Segunung, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben berharap pada instansi terkait atau PPL agar turun ke masyarakat guna mencari solusi terkait hama tikus.(aan/rd)