Bersihkan Aliran Sungai Seputaran Taman Nasional

Selama satu pekan mereka akan membersihkan sampah di sepanjang 15 km garis pantai. Ada puluhan titik yang menjadi target mereka di kawasan TN Alas Purwo.

Bersihkan Aliran Sungai Seputaran Taman Nasional
Kegiatan saat membersihkan sungai di kawasan Pantai Plengkung.

Banyuwangi, HB.net - Ajang selancar internasional paling bergengsi dunia, World Surf League (WSL), bakal di gelar di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, akhir pekan ini. Event dunia itu dijadikan momentum Pemkab Banyuwangi untuk berkolaborasi menggalang peningkatan kualitas pengelolaan sampah di sekitar Taman Nasional Alas Purwo, tempat Pantai Plengkung berada.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menjelaskan, G-Land berada di area Taman Nasional (TN) Alas Purwo yang telah ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia dan sedang dalam pengajuan menjadi Geopark Dunia. Di kawasan tersebut terdapat banyak sungai. Pemkab Banyuwangi bersama NGO Sungai Watch dan warga setempat bergotong royong membersihkan aliran-aliran sungai yang berada di taman nasional tersebut.

“Ini menjadi wujud konkrit bahwa pariwisata sebagai umbrella, sebagai payung dari beragam program pengembangan daerah. Ibaratnya, sekali mendayung, 2-3 pulau terlampaui. Ketika event pariwisata, dalam hal selancar dunia ini adalah sport tourism, berjalan, maka sekaligus kita bergerak untuk meningkatkan kebersihan di sungai, meningkatkan kualitas infrastruktur secara bertahap, meningkatkan kualitas SDM, merawat kearifan lokal, dan tentu saja menggerakkan ekonomi masyarakat,” ujar Ipuk, Selasa (24/05/2022).

Sungai Watch sendiri adalah NGO yang digawangi Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, dikenal dengan aktivitasnya yang giat membersihkan sungai di Pulau Bali. Berawal dari membersihkan sampah plastik di pantai-pantai Bali, mereka lantas juga membersihkan sampah sungai dan melibatkan banyak relawan sungai.

Selama satu pekan mereka akan membersihkan sampah di sepanjang 15 km garis pantai. Ada puluhan titik yang menjadi target mereka di kawasan TN Alas Purwo. Selain melibatkan relawan Sungai Watch, mereka juga dibantu warga setempat. Mereka akan memasang 20 jaring di sungai untuk membersihkan sampah di sana. Hingga hari ketiga, setidaknya 3 ton sampah berhasil dibersihkan.

“Setelah tiga hari turun, kita lihat di sini sungainya juga banyak sampah yang terbawa laut. Banyak yang organik, namun yang anorganik (limbah rumah tangga) juga banyak. Sampah plastik, stereofoam di mana- mana, paling banyak volumenya,” ungkap Gary. (guh/diy)