Bupati Ipuk Dicurhati Ibu Single Parent

Titin kini menjadi single parent karena suaminya baru meninggal akibat sakit 3 bulan lalu. Tiga anaknya tidak bisa sekolah karena faktor ekonomi, sementara satu anaknya masih berusia satu tahun

Bupati Ipuk Dicurhati Ibu Single Parent
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat berkunjung ke rumah warga.

Banyuwangi, HB.net - Seorang janda yang hidup bersama 4 anaknya di Kelurahan Tamanbaru, Titin (45), menangis haru saat dikunjungi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani di kediamannya, beberapa waktu lalu. Ipuk jalan kaki dari kantor Pemkab Banyuwangi menuju kediamannya.

 Titin kini menjadi single parent karena suaminya baru meninggal akibat sakit 3 bulan lalu. Tiga anaknya tidak bisa sekolah karena faktor ekonomi, sementara satu anaknya masih berusia satu tahun. Bahkan untuk membantu ekonomi, tiga anak harus berjualan nasi bungkus keliling.

Bupati Ipuk langsung mengintruksikan kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan, Suratno, untuk membantu tiga anak Titin melanjutkan sekolah. "Pak Suratno, ini langsung ditangani ya. Pokoknya anak-anak ini harus bisa kembali melanjutkan pendidikan dan mendapatkan ijazah," kata Ipuk.

"Apalagi tadi ditanya mereka masih bersemangat untuk sekolah. Nanti Bagas dan Afandi ikut kejar paket, dan Salsa harus melanjutkan sekolah SD. Kami akan terus sisir warga yang membutuhkan penanganan semacam ini," kata Ipuk.

“Pemkab Banyuwangi sudah berkomitmen bahwa tidak boleh ada anak putus sekolah. Masalah ini sudah ada solusinya. Kalau ada warga yang terpaksa berhenti sekolah karena masalah ekonomi, silakan lapor ke Dinas Pendidikan,” kata Ipuk.

Usai dari kediaman Titin, Ipuk melanjutkan jalan kaki  mengunjungi pasangan lansia sakit, Santoso (72) dan Isnaini (60), yang rumahnya tidak jauh dari kediaman Titin. 2 lansia ini telah mendapatkan sejumlah Bantuan Program Non Tunai (BNPT) dan cek kesehatan rutin oleh puskemas setempat. Selain itu, Bupati Ipuk juga memberikan donasi kepada kedua lansia tersebut.

"Penanganan warga miskin dan sebatangkara wajib dilakukan secara sinergis oleh perangkat daerah. Camat maupun Puskesmas harus berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk terus memantau warganya," terang Ipuk. (guh/diy)