Gandeng USAID-ERAT, Banyuwangi Perkuat Multi Stakeholder Tangani Stunting

Kepala Dinas Sosial PP & KB, Henik Setyorini, membeberkan sejumlah program yang digelar bersama USAID-ERAT. Diantaranya adalah lokakarya yang melibatkan multi stakeholder.

Gandeng USAID-ERAT, Banyuwangi Perkuat Multi Stakeholder Tangani Stunting
USAID saat menggelar ERAT di Banyuwangi.

Banyuwangi, HB.net - Penanganan stunting di Banyuwangi terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak. Salah satunya dengan United States Agency for International Developmen (USAID) lewat program ERAT (Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat). Program ini melakukan penguatan stakeholder untuk penanganan gizi buruk pada balita.

“Tangan pemerintah tak cukup jika harus menangani sendiri stunting ini. Jadi, kita berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat dan dengan berbagai pihak menekan stunting di Banyuwangi ini,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengomentari kerjasama tersebut di ruang kerjanya, Senin (07/11/2022).

Dalam penanganan kasus tersebut, diluncurkan program Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS). Program ini berhasil menekan angka balita kekurangan gizi. Pada 2021, terdapat 4371 kasus stunting. Hal ini mampu ditekan hingga 2704 kasus selama 2022. “Keberhasilan ini adalah wujud dari gotong royong semua pihak,” tegas Ipuk.

Angka stunting di Banyuwangi ada pada 20,1 persen. Masih di bawah rata-rata angka stunting nasional. “Tapi kita punya mimpi di 2024, angka stunting kita di bawah 14 persen,  atau bahkan zero stunting,” harapnya.

Kepala Dinas Sosial PP & KB,  Henik Setyorini, membeberkan sejumlah program yang digelar bersama USAID-ERAT. Diantaranya adalah lokakarya yang melibatkan multi stakeholder. Mulai Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), perbankan, organisasi perempuan, organisasi profesi, penggerak kesehatan, perguruan tinggi, pendamping program seperti Satgas stunting dan kader pembangunan manusia, sampai OPD terkait.

“Kami berharap, dengan lokakarya ini, terbangun adanya kesepemahaman di semua stakeholder. Sehingga bisa bersama-sama menangani stunting sebagaimana yang diharapkan oleh Ibu Bupati,” ujar Henik.

Lokakarya di Hotel Kookon Banyuwangi, Kamis-Jumat (3-4/11/2022), menghadirkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Amir Hidayat dan Konselor Pemberdayaan, Pengembangan Manajemen SDM dan UMKM RI sekaligus coach, trainer dan motivator muda, Muhammad Rifqi Pramantya.

Koordinator USAID ERAT Jatim, Dina Limanto, mengungkapkan, program ini merupakan program hibah untuk pemerintah Indonesia yang difokuskan untuk bantuan teknis dalam upaya peningkatan tata kelola pemerintahan yang objektif, efisien dan kuat.

“Program ini difokuskan pada 3 hal. Pertama, kita berupaya adanya koherensi kebijakan mulai dari pusat sampai ke daerah. Kedua, peningkatan kinerja layanan, dan ketiga, perencanaan anggaran yang terintegrasi berbasis masalah. Tujuannya agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari perbaikan kinerja yang semakin baik,” pungkasnya. (guh/diy)