IPK Rendah, Beasiswa Dicabut

Pemkot Surabaya menggelar silaturahmi bersama dengan 3.500 mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh di halaman Balai Kota, Selasa (16/7).

IPK Rendah, Beasiswa Dicabut
Wali Kota Eri Cahyadi berselfie bersama beberapa mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh di Halaman Balai Kota Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya menggelar silaturahmi bersama dengan 3.500 mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh di halaman Balai Kota, Selasa (16/7). Pada kesempatan ini, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut hadir, sekaligus memberikan motivasi dan arahan kepada para mahasiswa penerima program beasiswa Pemuda Tangguh.

Eri menyebutkan, sebagai mahasiswa penerima program beasiswa pemuda tangguh harus melakukan mampu membawa perubahan-perubahan besar di lingkungan sekitarnya. Ia tidak ingin para mahasiswa penerima beasiswa pemuda tangguh tersebut hanya fokus dengan materi kuliah saja, akan tetapi juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi.

“Jadi pemuda tangguh ini jangan hanya ngurusi kuliah saja, tapi tidak memiliki jiwa sosial yang tinggi. Karena pemuda tangguh ini adalah tempat pelatihan, bagaimana mereka memiliki karakter, ilmu, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi,” sebut Eri.

Oleh sebab itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Hidayat Syah, untuk melakukan evaluasi terhadap mahasiswa penerima program Pemuda Tangguh. Evaluasi ini bertujuan untuk memacu mahasiswa agar mampu membawa perubahan yang lebih baik lagi ke depannya. Baik itu perubahan bagi pribadinya maupun lingkungan di sekitarnya.

Evaluasi yang pertama adalah soal Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh. Ia ingin, Disbudporapar Surabaya melakukan evaluasi terhadap mahasiswa yang IPK-nya mengalami penurunan di setiap semesternya. “Kalau ada penurunan berarti ada yang salah di anak ini. Masalahnya apa? Nah itu harus kita selesaikan,” kata Eri.

Evaluasi yang kedua, yaitu mahasiswa tersebut mampu membawa perubahan di lingkungan keluarganya, terutama kepada kedua orang tuanya. Sedangkan yang ketiga, ia meminta evaluasi soal keorganisasian yang diikuti oleh para mahasiswa Pemuda Tangguh. Dia ingin para mahasiswa tersebut memberikan manfaat untuk warga dan Kota Surabaya.

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya berencana menambah kuota beasiswa Pemuda Tangguh di 2025. Penambahan kuota tersebut bersamaan dengan program satu kartu keluarga (KK) satu sarjana. “Terus bertambah di tahun 2025, jadi lebih dari yang di 2024. Nah itu dengan penambahan program satu KK satu sarjana ya, sampai nanti dia (mahasiswa) bekerja,” pungkasnya.(ari/rd)