Paguyuban UMKM Aloha Tuntut Ganti Rugi

Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Aloha mendatangi Dinas PU-BMSDA Pemkab Sidoarjo.

Paguyuban UMKM Aloha Tuntut Ganti Rugi
Budi Prasetyo Kuncoro (kaos garis-garis ), perwakilan Paguyuban UMKM Aloha.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Aloha mendatangi Dinas PU-BMSDA Pemkab Sidoarjo. Kedatangan Paguyuban UMKM ke Pemkab Sidoarjo untuk menuntut ganti rugi, karena lapak mereka terkena pembangunan flyover Aloha.

Perwakilan Paguyuban UMKM Aloha Budi Prasetyo Kuncoro menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan yang lain sudah dua kali menyampaikan surat keberatan. Tapi, menurutnya, sampai saat ini belum ada tanggapan, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor juga belum memberikan respon apapun.

"Kita merasa kehilangan pekerjaan dan tidak cukup waktu untuk membuka usaha di tempat yang baru. Makanya kami meminta kepada bupati untuk keberpihakannya kepada kami," kata Budi saat ditemui usai audiensi di Kantor Dinas PU BMSDA Sidoarjo, Senin (14/11).

Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa Kabupaten Sidoarjo yang disebut sebagai Kota UMKM benar-benar memiliki keberpihakan terhadap para pelaku usaha kecil menengah di Kota Delta. Menurut Budi, jika masalah pelaku UMKM di Aloha sampai terusir tanpa ada solusi untuk menyelamatkan 60 warga yang berjualan di bundaran itu, dinilai sangat ironis.

Budi yang sudah 10 tahun berjualan di Aloha itu memohon kepada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor untuk dapat menyelesaikan masalah ini kepada setiap pelaku UMKM di sana. "Karena perjanjian atau PKS kita tidak sama, maka kami mohon bupati untuk membantu kami menyelesaikan satu per satu," ujarnya.

Kendati menuntut ganti rugi, Budi bersama dengan 60 warga pelaku UMKM Aloha menegaskan bahwa sangat mendukung terhadap pembangunan Flyover Aloha. "Kami tegaskan bahwa kami sangat mendukung pembangunan itu, tapi kami juga minta keadilan bagi kami yang sudah rugi ratusan hingga miliaran rupiah," pungkasnya(cat)/rd)