PT Indie Syafa Transforma Gencar Lakukan Edukasi Pembayaran, Banyak Pembeli Bayar di Pihak Lain

Sakdiah menambahkan, PT IST pun kembali memberikan edukasi karena menerima adanya banyak keluhan dari beberapa pembeli.

PT Indie Syafa Transforma Gencar Lakukan Edukasi Pembayaran, Banyak Pembeli Bayar di Pihak Lain
Sosialisasi pemasangan benner oleh PT IST agar pembeli tidak tertipu.

Lamongan, HB.net - Proyek PT Indie Syafa Transforma (PT IST), Yellow Syafa Light  di Desa Dibee, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan mayoritas telah terjual kepada pembeli. PT IST berupaya dapat segera membagikan sertifikat untuk pembeli-pembeli yang telah menyelesaikan kewajibannya.

"PT Indie Syafa Transforma juga telah beberapa kali melakukan sosialisasi dan edukasi bahwa untuk yang berususan dengan pembeli semua pengurusannya dilakukan satu pintu melalui PT Indie Syafa Transforma. Namun demikian ada pihak lain yang selalu mempengaruhi, menegosiasi membujuk dan meyakinkan kepada pembeli, khususnya yang berhubungan dengan pembayaran, dilakukan melalui pihak lain sampai pembeli akhirnya memberikan dana kepada pihak tersebut," ujar Direktur PT IST, Sakdiah S.Pd.I pada HARIAN BANGSA.

Sakdiah menambahkan, PT IST pun kembali memberikan edukasi karena menerima adanya banyak keluhan dari beberapa pembeli. Awalnya pembeli tidak berani untuk bercerita, namun akhirnya banyak pembeli yang menjadi korban berani menyampaikan masalahnya pada PT IST. Pembeli itu pun menunjukkan bukti mereka telah melakukan pembayaran melalui pihak lain dan diberi kwitansi pihak lain itu sendiri.

"Mungkin mungkin masih banyak nama-nama pembeli lainnya yang belum menyampaikan kepada PT. Indie Syafa Transforma.  Untuk itu, PT. Indie Syafa Transforma terus memberikan edukasi kepada masyarakat. Kepada pembeli untuk tidak segan ke kantor untuk menayakan bila ada kekurangjelasan informasi," ujar dia.

PT IST juga telah memberikan peringatan kepada pihak lain untuk tidak mendatangi sendiri ke pihak pembeli. Apalagi sampai meminta dana ke pembeli dengan mengeluarkan kwitansi yang tidak jelas faktanya.  Apa yang dilakukan pihak lain tersebut sangat merugikan PT IST karena pihak lain selalu membawa-bawa nama PT. Indie Syafa Transforma.  Nama PT. Indie Syafa Transforma yang menjadi buruk dan harus memberikan penjelasan kembali kepada pembeli.

"Kita menerima keluhan dari masyarakat melalui nomor kantor yang menyatakan adanya pihak lain yang masih menjalankan aksinya dan mendapatkan banyak dana hasil dari kebiasaan buruknya yang ternyata tidak pernah berubah," ujar Sakdiah.

Selain melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan pembeli, PT IST juga memasang banner, namun masih banyak pembeli yang melakukan pembayaran di luar PT IST.  PT IST tidak mengetahui jika pihak lain tersebut grilya pada pembeli untuk melakukan pembayaran. Namun setelah ditegur PT IST ternyata dana yang dikumpulkan untuk kepentingan pribadi, tidak masuk ke PT IST.

"Fenomena seperti ini banyak terjadi di masyarakat. PT. Indie Syafa Transforma menyampaikan kembali bahwa jika membeli sesuatu baik itu tanah, kendaraan atau apapun pembayaran harus dipastikan kepada pemilik bukan kepada pihak lain yang mengaku sebagai marketing/perwakilan pemilik," imbau dia.

Begitupun soal pembayaran yang sah dan yang diakui PT IST adalah yang dilakukan di PT IST serta mendapatkan kwitansi resmi dari PT IST. Jiika melakukan pembayaran kepada pihak di luar PT IST, dapat dipastikan dana tidak sampai dibayarkan kepada PT IST dan  PT Indie Syafa Transforma tidak bisa bertanggungjawab.  

"Terakhir, untuk pembeli, calon pembeli, masyarakat dan semua pembaca PT Indie Syafa Transforma mohon agar berhati-hati agar tidak menjadi korban selanjutnya. PT. Indie Syafa Transforma hanya bisa membantu namun PT Indie Syafa Transforma tidak bisa bertanggungjawab untuk mengembalikan dana-dana yang masuk ke pihak lain," pungkas Sakdiah yang sangat dirugikan nama PT IST akibat ulah pihak lain tersebut. (yun/ns)