Sediakan Puspaga hingga Aduan Online

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki berbagai strategi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sediakan Puspaga hingga Aduan Online
Pemkot Surabaya sediakan Puspaga di 487 Balai RW

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki berbagai strategi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Mulai dari menyediakan layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) hingga bimbingan konseling untuk perempuan dan anak baik secara daring maupun luring.

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya Ida Widayanti mengatakan, pemkot memiliki layanan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak (SIAP-PPAK). Aplikasi SIAP-PPAK ini, digunakan sebagai sarana layanan pengaduan online, jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Surabaya.

“Bagi warga yang takut, atau malu untuk melaporkan kejadian yang menimpanya, itu bisa dilaporkan melawati aplikasi ini. Mereka bisa konseling dahulu dan juga ada konseling lanjutannya,” kata Ida, Selasa (2/4).

Ia menjelaskan, di dalam aplikasi SIAP-PPAK tersebut terdapat menu pilihan konsultasi konseling lanjutan. Pada menu konseling lanjutan, warga bisa memilih psikolog volunteer yang difasilitasi oleh Pemkot Surabaya di dalam aplikasi SIAP-PPAK.

“Kemudian, apabila ada kasus yang sampai membawa ke ranah hukum, kita juga akan melakukan pendampingan sampai dengan di persidangan, bersama teman-teman di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Surabaya,” jelas Ida.

Ia menyebutkan, Pemkot Surabaya melalui UPTD PPA juga berkolaborasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Pendampingan-pendampingan tersebut, semuanya diberikan secara gratis oleh pemkot, jika ada perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.

“Kita juga berkolaborasi dengan beberapa LBH, itu juga gratis. Kolaborasi jejaring kita juga tidak hanya dengan LBH, akan tetapi juga dengan teman-teman Non-Goverment Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemerhati anak dan perempuan itu juga kita kuatkan,” sebutnya.

Selain itu, ia menjelaskan, pemkot juga menyediakan layanan Puspaga di Balai RW untuk mencegah terjadinya perceraian. Saat ini, pemkot telah memfasilitasi layanan Puspaga di 487 titik Balai RW di seluruh Surabaya.

Layanan Puspaga di Balai RW tersebut, pemkot tak bekerja sendirian, akan tetapi turut berkolaborasi dengan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Surabaya. Di Balai RW, para kader PKK akan memberikan masukan dan upaya pencegahan untuk menekan angka perceraian di Surabaya. “Di 487 ini, juga didampingi oleh psikolog volunteer dan mahasiswa psikologi dari berbagai perguruan tinggi di Kota Surabaya,” pungkasnya.

Diketahui, aplikasi SIAP-PPAK ini telah dioperasikan sejak Oktober 2023. Aplikasi ini menyediakan layanan percepatan pengaduan permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta konsultasi tentang keluarga.(ari/rd)