Wali Kota Tinjau Vaksinasi Anak di 3 Sekolah

Sasaran vaksinasi covid-19 anak usia 6-11 tahun, berjumlah 5.603 siswa di 24 SD/MI se Kecamatan Kanigaran.

Wali Kota Tinjau Vaksinasi Anak di 3 Sekolah
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi saat meninjau vaksinasi anak.

Probolinggo, HB.net - Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, meninjau pelaksanaan vaksinasi usia 6-11 tahun di 3 sekolah di wilayah Kecamatan Kanigaran, yakni SD Kebonsari Kulon 3, SD Kanigaran 1 dan SD Kanigaran 3. Bersama jajaran Forkopimda, Sekda dan pejabat setempat, wali kota memastikan pelaksanaan vaksinasi bagi -anak sekolah di wilayahnya berjalan dengan baik.

Sasaran vaksinasi covid-19 anak usia 6-11 tahun, berjumlah 5.603 siswa di 24 SD/MI se Kecamatan Kanigaran. Kecamatan Kanigaran menjadi wilayah yang memulai pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun dikarenakan telah melaksanakan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada  (26/1), sehingga memiliki jarak waktu yang sesuai untuk bisa diberikan vaksinasi covid-19 tersebut.

orang tua wajib mendampingi karena mereka masih anak-anak. Agar kejelasan riwayat penyakit yang dimiliki anak tersebut bisa diketahui. Habib Hadi berharap di bulan ini bisa memenuhi target vaksinasi anak usia 6-11 tahun minimal 70 persen.

 “Hari ini di wilayah Kanigaran sudah 561 anak yang tervaksin. Semoga dalam seminggu, 50 persen sudah terpenuhi. Vaksinasi ini terlaksana karena kerjasama dengan fasilitas kesehatan, TNI dan POLRI, sehingga bisa terlaksana serentak di wilayah Kota Probolinggo,” terangnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, M. Maskur mengatakan, pelaksanaan vaksinasi anak ini akan terus berlanjut hingga tahap kedua. “Kita telah sosialisasikan bersama dengan Dinkes, para kepala sekolah dan guru, juga orang tua harus ikut mendampingi. Ketika di skrining nanti, yang mengerti kondisi anak adalah orang tuanya. Sehingga dapat divaksin atau tidak, ya dari informasi tersebut,” urainya.

“Kita berharap vaksin ini selesai hingga tahap kedua mencapai 100 persen, dan bersamaan dengan tercapainya vaksinasi lansia 50 persen. Sehingga kita bisa mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka 100 persen,” pungkasnya. (ndi/diy)