Pantauan KPPU Jelang Ramadan, Harga Cabai di Jatim Meroket

Menjelang bulan suci Ramadan 1444 H, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV melakukan survei untuk memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan di 4 provinsi.

Pantauan KPPU Jelang Ramadan, Harga Cabai di Jatim Meroket
Kepala Kantor Wilayah IV KPPU Dendy R. Sutrisno saat memberi pemaparan.

Surabaya, HARIANBANGSA.net -  Menjelang bulan suci Ramadan 1444 H, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV melakukan survei untuk memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan di 4 provinsi.

Kepala Kantor Wilayah IV KPPU Dendy R. Sutrisno mengatakan, sesuai prediksi beberapa bulan sebelumnya, harga komoditi di Jatim menjelang Ramadan 2023 naik dibandingkan 2022. Kenaikan yang paling signifikan, yakni cabai rawit sebesar 43 persen, disusul telur ayam ras, bawang putih, dan beras.

"Pantauan di Pasar Tambakrejo harganya sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Semakin hari semakin naik meski kenaikannya Rp 1.000 per harinya hingga Rp 80 ribu," katanya dalam Forum Jurnalis, Senin (20/3).

Di Provinsi Bali, komoditas bawang putih naik 13 persen, bawang merah naik 0,27 persen. Di NTB kenaikan pada telur ayam ras sebesar 18 persen, bawang merah 12 persen dan bawang putih 16,5 persen. Di NTT juga naik untuk cabai 21 persen, beras medium 18,62 persen, dan beras premium 4,14 persen.

"Kami punya 3 langkah pemantauan komoditas pangan. KPPU fokus pada ada tidaknya dugaan penahanan pasokan dan praktek penjualan bersyarat, melakukan koordinasi dengan stakeholder pemangku kebijakan terkait, dan melakukan advokasi pada pelaku usaha dan Pemerintah Daerah setempat," jelasnya.

Meskipun beberapa komoditi mengalami kenaikan, namun berdasarkan informasi di lapangan, stok pasokan tidak mengalami masalah yang signifikan. Namun KPPU tetap mengimbau agar pelaku usaha tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar, dan tetap menjaga kepentingan konsumen atas ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok.

"Ibu-ibu juga jangan sampai panic buying. Stok masih ada. Hanya harga saja yang naik untuk beberapa bahan pokok. Semoga saja segera turun. Nah ini peran pemerintah dan dinas terkait," ujarnya.

"Kalau ingin harga turun bisa menggelar operasi pasar yang tepat sasaran. Jangan hanya di pasar, tapi di daerah yang membutuhkan bisa sehingga tepat sasaran," pungkasnya. (diy/rd)