Satu PDP dan ODP di Jombang Meninggal Dunia

Satu PDP dan ODP di Jombang Meninggal Dunia
Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA - Satu pasien dalam pengawasan (PDP), serta satu orang dalam pemantauan (ODP) Virus Corona (Covid-19), yang berada di Kabupaten Jombang dinyatakan meninggal dunia, Jumat (3/4).

Dari data yang didapat kedua orang yang meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan. Mereka mengembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang.

Kabar meninggalnya seorang PDP dan ODP ini dibenarkan oleh juru bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno, saat diadakan jumpa pers di kantor pemda setempat.

“Pasien meninggal di RSUD pada Jumat pagi. Namun sebelumnya, pasien PDP ini dirawat di RSUD Ploso dengan gejala sesak napas. Selanjutnya dirujuk di RSUD Jombang pada Minggu (29/3) malam,” ucapnya.

Setelah dirujuk ke RSUD Jombang, lanjut Budi, pasien tersebut dilakukan rapid tes oleh petugas medis dan hasil tes nya dinyatakan positif Covid-19. Kemudian pasien segera di rawat dikamar isolasi rumah sakit tersebut.

“Dari hasil rapid tes menyatakan bahwa pasien tersebut positif dan harus menjalani perawatan di ruang isolasi. Besoknya dilakukan pengambilan swab untuk dikirim ke balai Bankes Surabaya. Selama masa isolasi sambal menunggu hasi swab, kondisi pasien semakin memburuk,” terangnya.

“Pada Kamis (2/4), hasil swab keluar dinyatakan negatif Covid-19. Namun karena kondisi pasien memburuk akibat gizi kurang baik sehingga meninggal pada hari Jumat,” imbuh Budi.

Sedangkan untuk ODP yang meninggal merupakan pasien lama yang dirawat di RSUD Ploso. Namun sebenarnya ODP ini tidak masuk dalam kategori penanganan Covid-19 karena dinyatakan negatif.

“ODP yang meninggal mempunyai riwayat penyakit diabetes. Ia sendiri dinyatakan negatif dan tidak masuk dalam kategori penanganan. Karena kebijakan dari pemprov, maka ODP tersebut harus disertakan dalam data Pemkab Jombang,” tegasnya.

Sementara, Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran mengatakan, pasien PDP ini diketahui usai melakukan perjalan dari Bogor. Karena pasien datang dari wilayah terjangkit Corona, kemudian pasien dimasukkan dalam kategori PDP.

Sebelum meninggal, pasien PDP ini sempat menjalani perawatan di RSUD Jombang sejak Minggu (29/3). Kondisi pasien PDP saat masuk mengalami gejala panas, sesak napas, dan penurunan daya tahan tubuh. Karena itu, pasien dilakukan pengambilan swab untuk memastikan pasien mengidap Corona atau tidak.

“Yang PDP memang kondisi gizinya kurang bagus. Saat masuk memang kondisinya sejak awal jelek. Kalau sudah seperti itu memang agak sulit mendeteksi (penyakit penyertanya). Yang jelas hasil swab dinyatakan negatif,” kata dr Pudji pada wartawan.

Walaupun kedua pasien dinyatakan negatif Covid-19, pihak rumah sakit tetap menerapkan protokol kesehatan pada jenazah pasien. Dengan metode prosedur mendekati Covid-19, jadi jenazah dibungkus dengan plastik dan sebagainya.(aan/rd)