Solusi Cerdas 4 Peran Akuntansi di Tengah Isu Kenaikan PPN
Malang, HB.net –Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi salah satu isu yang hangat diperbincangkan menjelang 2025. Kenaikan dari 11 persen ke 12 persen mungkin terlihat kecil, tetapi dampaknya terasa pada kebutuhan pokok, biaya hidup sehari-hari, hingga anggaran pendidikan. Namun, ada cara cerdas untuk menghadapi tantangan ini.
“Dan akuntansi adalah salah satunya,” kata Guru Privat Kurikulum Nasional-Internasional & Inovator Pendidikan BBS Learning, Safira Endah Adiyanti, S Ak.
Menurutnya, akuntansi bukan hanya ilmu hitung-hitungan yang rumit. “Dalam kehidupan sehari-hari, akuntansi bisa menjadi alat praktis untuk mengelola keuangan pribadi dan rumah tangga hingga memastikan kebutuhan prioritas seperti pendidikan tetap terpenuhi meskipun ada tekanan ekonomi,” jelas Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang.
Jika keuangan dikelola dengan baik, dampak kenaikan ini bisa diminimalkan. Kuncinya ada pada dua hal, prioritas dan efisiensi. Ia mencontohkan, jika pendidikan dianggap sebagai investasi bukan pengeluaran, maka alokasi anggaran untuk pendidikan tidak boleh dipangkas. Pendidikan adalah aset yang terus memberi hasil baik secara ekonomi maupun sosial.
Ia menyebut akuntansi akan membantu menemukan pengeluaran tidak penting yang bisa dialihkan untuk kebutuhan prioritas termasuk pendidikan. Ada 4 hal dalam akuntansi untuk mengelola kenaikan PPN.
Pencatatan Keuangan Pribadi. Dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, mengetahui ke mana uang anda pergi, anda bisa mengidentifikasi prioritas yang lebih penting hingga meminimalisirnya.
Penganggaran Prioritas, akuntansi mengajarkan untuk membuat anggaran berdasarkan kebutuhan utama. Perencanaan Jangka Panjang, dengan prinsip akuntansi seperti ROI (Return on Investment), anda dapat melihat bagaimana biaya pendidikan saat ini akan membawa hasil di masa depan.
Efisiensi Pajak. Akuntansi juga membantu Anda memahami hak dan kewajiban perpajakan. Misalnya, jika seorang pengusaha kecil, bisa memanfaatkan insentif pajak tertentu untuk mengurangi beban kenaikan PPN pada bisnis Anda.
“Langkah-langkah kecil ini akhirnya membawanya menjadi seorang edupreneur yang kini tidak hanya mampu mengelola keuangannya sendiri, tetapi juga membantu orang lain memahami akuntansi adalah alat yang dapat digunakan siapa saja untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,” paparnya. (diy/ns)