Tuntut Janji Bupati, Demo Mahasiswa Cipayung di Jombang Ricuh

Ratusan massa mahasiswa dari dari aliansi mahasiswa Cipayung (GMNI, PMII, dan HMI), berunjuk rasa di depan kantor Pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/3).

Tuntut Janji Bupati, Demo Mahasiswa Cipayung di Jombang Ricuh
Suasana demo mahasiswa di depan Pendapa Kabupaten Jombang. Aan Amrulloh/ HARIANBANGSA

Jombang, HARIANBANGSA.net -  Ratusan massa mahasiswa dari dari aliansi mahasiswa Cipayung (GMNI, PMII, dan HMI), berunjuk rasa di depan kantor Pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/3). Mereka menuntut 9 janji yang menjadi program bupati.

Dalam aksi tersebut sempat terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan aparat polisi dan Satpol PP yang berjaga di depan gerbang pendapa kabupaten. Lantaran, massa dihadang petugas saat memaksa masuk untuk berdialog dengan bupati. Akibatnya, aksi saling dorong pun terjadi dan mahasiswa dipukul mundur hingga berhamburan lari ke Alun-Alun Jombang.

Koordinator aksi Rizal Abdillah mengatakan, aksi mereka lantaran kecewa dengan janji politik Bupati Mundjidah Wahab dan Wakil Bupati Sumrambah. Keduanya dinilai tidak tuntas merealisasikan di tahun akhir menjabat.

"Ada 9 janji politik yang tak terealisasi alias gagal. Saat di acara tumpengan katanya 80 persen terealisasi. Kami juga tidak pernah dilibatkan dalam rencana pembangunan di Jombang. Kami ingin memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Jombang," jelas Rizal.

Sebenarnya, mahasiswa juga menuntut pada pemerintah Kabupaten Jombang, untuk lebih transparan dalam mengelola anggaran.

"Kita juga ingin membuka transparansi bupati. Terutama dalam sistem AKIP yang ada di dalam website. Kita tahu akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ada di website tapi kosong. Padahal ada laporan evaluasi pada sistem. B erarti otomatis web ini tidak pernah digunakan," jelasnya.

Masa aksi kemudian ditemui Asisten 1 Pemkab Jombang  Purwanto. Ia menjelaskan alasan ketidakhadiran bupati ditengah para pendemo saat itu. "Kami wakil Pemkab Jombang apresiasi, hormat terhadap mahasiswa mewakili beliau pimpinan kami. Pak Sekda sedang ada di Jakarta,  bupati sedang ada agenda," tuturnya.

Dikatakan, terkait janji politik yang menjadi tuntutan mahasiswa, Purwanto menjelaskan, jika periode lima tahun kepemimpinan belum selesai. Namun setiap tahun telah dilakukan pertanggungjawaban yang diserahkan kepada DPRD Jombang. 

Untuk informasi secara global akan disampaikan oleh Bappeda Jombang. "Mohon maaf kalau kelewat, namun semua pembangunan bermuara dari visi misi bupati," pungkasnya.

Pihak Pemkab Jombang berjanji akan memfasilitasi mahasiswa untuk berdialog.(aan/rd)