BPIPI Kembangkan Industri Alas Kaki di Tengah Globalisasi
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Kementerian Perindustrian, Gati Wibawanigsih, membuka kegiatan kick off dari program Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) 2021 di Sidoarjo.
Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA), Kementerian Perindustrian, Gati Wibawanigsih, membuka kegiatan kick off dari program Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) 2021 di Sidoarjo.
Program ini dikemas dalam Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) Inkubator Bisnis Tekhnologi Alas Kaki. Kegiatan ini dibagi tiga kategori, di antaranya Kompetisi Footwear Design, Photography, dan Videography.
Program yang mengusung tema Indonesia Melangkah sebagai terobosan baru dalam mengembangkan industri alas kaki ditengah globalisasi. Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof Muchammad Ashari.
"Kami sangat mengapresiasi kinerja BPIPI yang sudah melakukan langkah strategis bekerja sama dengan ITS terutama dalam bidang tekhnologi," ucap Gati Wibawaningsih usai membuka Kick Off IFCC di Tanggulangin, Sidoarjo, Sabtu, (20/3).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, industri persepatuan di Indonesia memang perlu didorong dalam menunjang kreativitas dan inovasi. Terutama dengan digitalisasi. Mulai dari desain produk hingga proses pemasarannya. Hal ini sekaligus sebagai impelementasi tentang teknologi 4.0.
"Penting sekali mengenal dunia teknologi. Digitalisasi sangat bermanfaat untuk mendorong kreativitas di dunia industri," katanya.
Dengan memanfaatkan teknologi, industri sepatu di Indonesia akan mudah bersaing dengan produk luar negeri. Bahkan, industri persepatuan di Indonesia saat ini telah meraih peringkat keempat ditingkat dunia. Jika hal tersebut terus dikembangkan, maka tak ayal industri persepatuan di Indonesia semakin berkembang dan maju.
"Seperti adanya IFCC itu salah satu ruang kreatif calon desainer alas kaki Indonesia yang orisinil. Sehingga, mudah nantinya industri sepatu di sini mempromosikan produknya yang asli dan orisinil buatan anak bangsa yang akan diminati masyarakat luas," tegasnya.
Berdasarkan catatan Pusdatin Kementerian Perindustrian, kinerja ekspor industri alas kaki sepanjang tahun 2020, sebesar USD 4,8 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 9 persen dibanding kinerja ekspor pada tahun sebelumnya yang mencapai USD 4,41 miliar.
Sedangkan, pada bulan Januari 2021, data sementara kinerja ekspor industri alas kaki nasional senilai USD 0,49 miliar. Angka ini meningkat sebesar 15,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencapai angka USD 0,42 miliar.(cat/rd)