Danone Sumbang Korban Gempa di Bawean

Danone Sumbang Korban Gempa di Bawean
Pemberian donasi secara simbolis.

 

Jakarta, HB.net - Danone Indonesia kembali mengalirkan bantuan donasi kemanusiaan melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah NU atau LAZISNU. Kali ini, sebesar Rp 300 juta untuk membangun kembali fasilitas publik yang hancur akibat bencana gempa di Pulau Bawean, Gresik, 12 Mei lalu.

Head of Danone Government and External Scientific Affairs, Rahmat Hidayat, mengatakan, penyaluran donasi melalui PBNU ini bukan kali pertama. Sebelumnya, pihak Danone telah berkolaborasi dengan PBNU dalam berbagai program kemanusiaan, termasuk bantuan untuk korban di Gaza dan program pendidikan.

"Sebelumnya juga kita ada kerja sama di bidang pendidikan melalui LP Ma'arif kita membantu PBNU untuk mengedukasi masyarakat bagaimana menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tukasnya.

"Tahun lalu kita memberikan bantuan berupa untuk menyediakan air bersih, air minum kepada masyarakat yang membutuhkan kita juga menyalurkannya melalui PBNU," imbuhnya.

Untuk mekanismenya nanti akan diselaraskan dengan strategi PBNU dalam melakukan respons terhadap bencana yang sedang terjadi khususnya di Bawean. "Kita sepenuhnya akan berkolaborasi mendukung. Salah satu perwujudannya adalah membantu huntara," katanya.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan bantuan dapat tersalurkan dengan efektif dan membantu meringankan beban para warga terdampak gempa Bawean.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil, mengungkapkan Danone telah kesekian kalinya mempercayakan aksi kemanusiaannya melalui LAZISNU. Sebelumnya, Danone juga mengamanahkan bantuan untuk Palestina kepada LAZISNU.

LAZISNU akan bekerja sama dengan LPBI PBNU dalam melakukan pendistribusian bantuan di lapangan. Selain itu, LAZISNU akan mengirimkan bantuan lain seperti bahan makanan siap saji dan tenaga psikososial untuk membantu proses pemulihan psikologis para korban.

"Sebanyak 500 huntara yang memang nanti dibutuhkan oleh masyarakat Bawean untuk hunian sementara. Jadi, recovery, tapi sementara karena memang masih labil di sana. Ini (huntara) diperlukan oleh penyintas karena kondisinya masih labil dan masyarakat perlu berteduh dari hujan dan terik matahari. Insyaallah dengan bantuan ini akan kita wujudkan hunian sementara," tuturnya.

Banyak warga yang masih takut masuk rumah lantaran banyak gempa susulan yang masih sering terjadi sehingga dibutuhkan untuk pembangunan hunian sementara.

”Sebelumnya LAZISNU telah memberikan bantuan melalui LAZISNU Bawean dan akan mengirimkan kembali di minggu ini untuk membantu para penyintas gempa,” ungkapnya.

Ketua PBNU, H Choirul Sholeh Rasyid menjelaskan, seperti yang disampaikan, LAZISNU sudah membangun 70 unit masih ada kekurangan 430 unit. Dan berusaha bersama donatur lainnya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami musibah gempa. (diy/ns)