Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren, Bi Fokus Komoditas Pangan

Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren, Bi Fokus Komoditas Pangan
Foto bersama dalam kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren.

Surabaya, HB.net –Dalam rangka mendukung kebijakan Utama Bank Indonesia (BI), pengembangan UMKM dilakukan melalui penguatan program korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan untuk mendorong UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi.

Kepala KPw BI Jatim, Erwin Hutapea, mengatakan, cakupan framework pengembangan UMKM BI diarahkan pada sektor-sektor prioritas khususnya komoditas pangan strategis, dalam hal ini pada UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri.

“Dukungan BI terhadap UMKM klaster pangan dan pondok pesantren mandiri diharapkan mampu mengembangkan produksi dan kemandirian UMKM serta pesantren secara end-to-end agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produknya,” katanya.

Kegiatan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren ini bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi yang mendukung komunikasi kebijakan BI terkait stabilisasi harga dan digitalisasi kepada stakeholders melalui media massa sekaligus menggaungkan kepada masyarakat luas tentang keberhasilan UMKM dan pondok pesantren binaan BI.

“Kami percaya, melalui peran media yang ada di sini, cerita sukses mereka akan tersebar lebih luas dan menginspirasi UMKM dan Ponpes serta lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan UMKM dan Ponpes di Indonesia,” jelasnya.

Ada Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang, yang berdiri sejak 2007 memiliki 9 unit usaha yang terdiri dari peternakan, perikanan, welding, konveksi, advertising, bakery, pertanian, toserba, dan F&B. Ponpes ini telah menerapkan Internet of Things (IoT) pada pengembangan pertanian sehingga mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Ponpes Fathul Ulum berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2023.

Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, yang berdiri sejak 1998 memiliki 11 unit usaha antara lain perikanan, advertising, F&B, pertanian, laundry, dsb. Ponpes ini telah menerapkan Internet of Things (IoT) pada pengembangan pertanian serta sistem digitalisasi pembayaran sehingga mendukung kemandirian ekonomi pesantren. Ponpes Ammanatul Ummah berhasil menjadi juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2024.

“Kedua UMKM klaster dan Ponpes dimaksud juga telah menggunakan QRIS dalam pembayaran, disamping penggunaan digital farming dan penggunaan e-commerce sebagai platform penjualan produk turunan,” pungkasnya. (diy/ns)