Edi Utomo Resmi Pimpin Fokal IMM Tuban, Siap Dukung Visi Misi Pemkab
"Kami akan menciptakan sejarah baru, terlebih ini momen penting untuk menghimpun potensi alumni. Serta dengan spirit kolektif tentu sikap ini perlu dipertegas agar kader tidak cemas," ujar Edi Utomo.
Tuban, HB.net - Edi Utomo telah terpilih menjadi Ketua Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Kabupaten Tuban. Ia terpilih secara aklamasi melalui perhelatan musyawarah tertinggi atau musyawatah daerah.
Ketua Fokal IMM Kabupaten Tuban, Edi Utomo menyatakan, menghimpun kekuatan alumni bagian dari gerakan kader dalam menangani berbagai persoalan dan dinamikan yang terjadi di Tuban. Sehingga, melui musda tersebut akan mempertegas agenda kerakyatan dan keumatan, meski stayus kemahasiswannya sudah purna.
"Kami akan menciptakan sejarah baru, terlebih ini momen penting untuk menghimpun potensi alumni. Serta dengan spirit kolektif tentu sikap ini perlu dipertegas agar kader tidak cemas," ujar Edi Utomo kepada wartawan seusai musda, Senin (1/8/2022).
Edi sapaan akrabnya menambahkan, keberadaan Fokal IMM tentu akan banyak bicara tentang internal maupun ekternal. Termasuk, membahas peran anggota sebagai aktor moral dan subjek pembangunan berada digerda depan menjawab tantangan bangsa. Mulai, ekonomi, budaya, politik, sosial, bahkan agama dan terkhusus di Kabupaten Tuban. Karena secara substantif Fokal memiliki pondasi yang sudah terkultur dan terstruktur mulai dari level nasional sampai ke daerah.
"Komitmen Fokal IMM Tuban tertuang ke dalam rekomendasi penting, yakni mengenai transformasi keilmuan dan gerakan. Mempertkuat dan mempertegas gerakan kebudayaan, keilmuan, politik, dan ekonomi dengan membangun narasi agung dan menggerakkan otot-otot di daerah atau kearifan lokal," bebernya.
Mantan Ketua Pemuda Muhmmadiyah Kabupaten Tuban ini menambahkan, pada momen strategis Fokal IMM merekomendasikan dan mendukung sepenuhnya visi besar pemerintahan Mas Bupati Lindra-Pak Riyadi untuk mewujudkan Tuban lebih maju. Kemudian dari sekian paradoks dan harapan, melalui mometum ini diharapkan menghasilkan Trigatra Ronggolawe.
“Dari trigatra itu kami meminta pemerintahan Mas Lindra dan Pak Riyadi harus menyusun peta jalan dan rencana aksi yang jelas dalam mewujudkan visi. Sekaligus membuat strategi untuk mengantisipasi temuan dan kekhawatiran tersebut," ungkap Edi. (wan/ns)