Festival Difabel Lamongan, Momen Menuju Lamongan Inklusif dan Ramah Disabilitas
Ketua panitia, Khoirul Idzom mengatakan, kegiatan bukan hanya karena momentum hari difabel internasional yang diperingati setiap bulan Desember, namun ingin menunjukkan kegiatan yang merupakan produk lokal nya Lamongan.
Lamongan, HB.net - Komunitas difabel Kabupaten Lamongan menggelar acara festival difabel megilan di depan Pendopo Lokatantra Lamongan, Minggu (9/1).
Ketua panitia, Khoirul Idzom mengatakan, kegiatan bukan hanya karena momentum hari difabel internasional yang diperingati setiap bulan Desember, namun ingin menunjukkan kegiatan yang merupakan produk lokal nya Lamongan.
"Kegiatan ini merupakan inisiatif dari semua organisasi difabel di Kabupaten Lamongan, kalo peringatan hari difabel internasional sudah pernah, karenanya kami ingin ada kegiatan yang merupakan produk lokal nya Lamongan," ujar Irul.
Dijelaskanya, festival difabel megilan digelar untuk menghidupkan kreatifitas penyandang difable Lamongan, dan ke depan Lamongan bisa inklusif serta ramah disabilitas.
"Kami berharap ke depan ada festival difabel kedua, ketiga dan seterus nya yang bertepatan dengan momentum Hari Jadi Lamongan, bukan hanya momentum hari difabel internasional," harap Irul.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat membuka acara menyambut baik kegiatan yang digelar untuk pertama kalinya tersebut. Menurut Pak Yes, festival difabel megilan merupakan momentum untuk mengingat kan dan memberitahu kan kepada kita semua bahwa difabel memiliki hak yang sama dengan seluruh penduduk di Indonesia yang dilindungi dengan undang-undang.
Karenanya, kata Yuhronur, melalui festival difabel megilan ini, bertekad untuk menuju Lamongan yang inklusif.
"Lamongan yang inklusif itu maksudnya, pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Lamongan dipersembahkan tidak hanya yang non difabel tapi yang difabel juga dapat merasakan hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Lamongan," terang dia.
Menurut Bupati, kegiatan ini juga momentum untuk Kabupaten Lamongan ramah difabel, di mana setiap membuat kebijakan juga memperhatikan kebutuhan difabel. pak Yes mencontohkan keberadaan fasilitas umum yang diberikan tanda-tanda yang dapat dimengerti oleh penyandang difabel
"Misalnya di trotoar ada tanda khusus untuk penyandang tunanetra, juga adanya toilet-toilet khusus penyandang disabilitas, itu semua kita perhatikan untuk menuju Lamongan ramah difabel," pungkas dia. (qom/ns)