Organisasi Mitra SRPB Jatim Dukung Simulasi MBG di Jember

Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar simulasi penerapan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jember, Rabu (8/1).

Organisasi Mitra SRPB Jatim Dukung Simulasi MBG di Jember
Kegiatan simulasi penerapan program nasional Makan Bergizi Gratis di Jember.

Jember, HARIANBANGSA.net - Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar simulasi penerapan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jember, Rabu (8/1). Simulasi ini menggandeng berbagai pihak.

Pihak yang digandeng adalah Pemprov Jatim, Pemkab Jember, TNI, Polri, perguruan tinggi, dan sejumlah elemen masyarakat. Salah satunya adalah Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Dalam kegiatan ini SRPB Jawa Timur mengirimkan 20 relawan dari organisasi mitranya.

Kegiatan diawali pukul 01.00 WIB, yaitu dengan kegiatan masak dan persiapan boks nasi untuk program Makan Bergizi Gratis.  Kemudian pada pukul 03.00 WIB packing mulai dilakukan.

Para relawan organisasi mitra SRPB Jawa Timur yang turun langsung dalam kegiatan ini adalah Ahmad Adani, Muhamad Ilham Abirizal, Amanda Diva, Didit Prayitno, Mega Ayu Septia P, Agus Eko Wahyudi, dan Muhammad Aqil Fadhil. Mereka berasal dari Rumah Zakat Jember.

Sedangkan dari Rangong Team Rescue ada Aditya Rangga, Imam Rochmat, dan Vijay Ensas. Dari Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (IARMI) Jember Wiwik Murniati, Prostu Nawawi, Bunga Tri Cantika, Fajar Abdillah Rosyid, dan Adam Januar Rizky. Dari Relawan Indonesia (Relindo) Jember Moh. Sukris Budiantoro, Fathor Rohman, Isma Alfian, Abdul Kodir, dan Bagus Wahyudi.

Simulasi dipusatkan di City Forest and Farm HM Arum Sabil di Kaliurang, Sumbersari, Jember. Acara ini dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono. "Simulasi ini akan menjadi acuan untuk kegiatan diberlakukannya secara rutin program makanan bergizi," kata Adhy dalam sambutannya.

Menurut Adhy, simulasi dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari proses memasak, mengemas, hingga mendistribusikan. Termasuk memantau kandungan gizi yang terdapat di dalam paket makanan.

"Memasak dengan cepat dan higienis, karena ada juga mahasiswa tata boga dan ahli gizi. Dan setelah di-packing, pekerjaan yang berat adalah mendistribusikan seluruh makanan ke sekolah yang dituju. Itu butuh kecepatan dan manajemen yang bagus," terangnya.

Adhy menjelaskan makanan yang didistribusikan berjumlah 12.600 kotak. Masing-masing kotak berisi nasi, sayur, buah dan daging. "Ada 12.600 pack yang didistribusikan menggunakan 16 armada, untuk sekitar 16 sekolah yang dituju di Jember," jelasnya.(rd)