Pelaku Pelemparan KA Pasundan Kelompok Pemuda Bermasker

Pelemparan yang terjadi terhadap Kereta Api (KA Pasundan Bandung Surabaya pada Kamis (30/5) malam, mengakibatkan kerusakan kaca pecah dan beberapa penumpang mengalami luka -luka.

Pelaku Pelemparan KA Pasundan Kelompok Pemuda Bermasker
Personel Polsek Tambaksari melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Pelemparan yang terjadi terhadap Kereta Api (KA Pasundan Bandung Surabaya pada Kamis (30/5) malam, mengakibatkan kerusakan kaca pecah dan beberapa penumpang mengalami luka -luka.

Kapolsek Tambaksari Kompol Imam Solikin mengatakan, pihaknya telah melakukan sweeping pada malam kejadian. “Pasca kejadian pada Kamis malam itu kita terjunkan anggota polsek Tambaksari guna melakukan pengamanan bila ada aksi yang terjadi lagi. Pengamanan kita lakukan hingga Jumat (31/5) pagi pukul 08.00 WIB,” ujarnya, Jumat (31/5).

Kompol Imam juga memberikan keterangan tambahan bahwa dari aksi pelemparan mengunakan batu terhadap KA Pasundan diduga adalah kelompok tertentu. “Pelaku pengrusakan gerbong KA Pasundan diduga adalah kelompok tertentu. Tapi saat melakukan aksi bukan di wilayah hukum Tambaksari. Jadi saat KA Pasundan jalan dilempari batu dan berhenti di Stasiun Gubeng, wilayah hukum Polsek Tambaksari,”  tegasnya.

Jai, pedagang nasi goreng di Jalan Banda menjadi saksi peristiwa itu. Sekumpulan anak-anak usia remaja berdatangan di persimpangan jalan sekira pukul 23.00 WIB. Sebagaian besar dari mereka mengenakan masker.

Ia awalnya tak menyangka anak-anak muda  itu akan melempari gerbong kereta api. Hanya saja, ketika dirinya meladeni pembeli secara samar-samar sempat mendengarkan pembicaraan massa. Mereka berangkat dari Stasiun Wonokromo.

"Ada anak yang kayak jadi komando. Bilang ke teman-temannya jam kedatangan kereta api. Sampai akhirnya jam 12 kurang mereka  melempari gerbong kereta api. Setelah kereta lewat baru terlihat kalau dari arah timur (Jalan Gubeng Masjid) ternyata juga ada lempar-lempar sampai banyak batu berserakan," imbuhnya.

Dia mengaku kejadian itu baru pertama kali dilihat. Khususnya, selama berjualan nasi goreng di sekitaran Stasiun Gubeng. Malam itu tak banyak yang bisa dilakukan melihat massa yang mayoritas mengunakan  penutup wajah berbuat melempari gerbong kereta api.

Salah satu warga Hariyadi, warga Gubeng Klingsingan mengatakan, dirinya baru mengetahui adanya aksi kelemparan batu yang dilakukan oleh kelompok anak muda.

"Awalnya saya nggak tahu. Pada Jumat dini hari saya keluar rumah untuk nongkrong di warkop. Saya melihat para petugas stasiun sedang membersihkan jalanan. Saya tanya ke petugas ternyata batu lemparan dari para kelompok mengunakan penutup wajah,” ujarnya. (yan/rd)