Pemimpin Harus Bisa Meniru Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim adalah pendiri dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Internasional Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet Mojokerto.

Pemimpin Harus Bisa Meniru Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Asep Saifuddin Chalim, pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim adalah pendiri dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Internasional Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet Mojokerto.

Dalam pandangannya, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal atau bulan ketiga dalam kalender Hijriyah adalah bulan yang dimuliakan umat Islam. Nabi Muhammad lahir ke dunia sebagai manusia yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Alquan bahwa Nabi Muhammad  adalah teladan dalam seluruh aspek kehidupan sehari hari, serta dalam hal kepemimpinan bagi semua umatnya. Nabi Muhammad merupakan sosok pemimpin yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan umat manusia.

Muhammad memiliki kemampuan dan kecerdasan manajerial yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan sangat bijak dalam menempatkan para sahabatnya dalam berbagai posisi sesuai kemampuannya. Sehingga dapat mencapai tujuan utama, yaitu membangun masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai Ilahi.

Menurutnya, dalam menjalankan kepemimpinannya, nabi  selalu mengedepankan akhlak mulia. Nabi Muhammad merupakan pribadi yang menyenangkan, terbuka. Mudah berkomunikasi dengan siapa pun, sopan, santun, tidak pernah mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, serta tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan sangat tegas dalam masalah penegakkan hukum.

Untuk itu,  Asep Saifuddin Chalim mengingatkan kepada para stakeholder, para pemimpin dan  para kepala OPD di wilayah ini, hendaknya mau mempelajari,  mencontoh, serta meneladani kesuksesan dan keberhasilan kepemimpinan Nabi Muhammad dalam memimpin bangsa umat dan bangsanya. Seperti halnya Muhammad adalah sosok pemimpin yang mengedepankan kebersamaan serta mempunyai kekuatan akhlak yang menjadi pondasi kuat dalam kepemimpinannya.

"Untuk itu, keikutsertaan Ikbar (Ikfina dan Gus Barra) dalam pilkada ini sudah dibekali ilmu agama yang kuat. Mereka mempunyai kekuatan akhlak sebagai modal dan pondasi yang kuat untuk memimpin daerah ini menjadi maju, adil, dan makmur,” jelas Kiai Asep.sapaan akrabnya, Jumat (30/10).

Menurutnya, dengan dukungan penuh seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto serta izin Allah SWT, Ikbar akan menang. Nantinya, Ikbar harus mempelajari dan mempratikkan suksesnya nabi dalam memimpin umat dan bangsanya.(ris/rd)