Tak Terima Ditilang, Sopir Trok Blokir Jalan di Tuban, Bu Kasatlantas Beri Penjelasan Detail

Ketika ditemui di Mapolres Tuban, Senin (13/9) Arum menjelaskan, sejumlah sopir truk pengangkut sapi memblokir Jalur Pantura Kabupaten Tuban.

Tak Terima Ditilang, Sopir Trok Blokir Jalan di Tuban, Bu Kasatlantas Beri Penjelasan Detail
Kasatlantas Polres Tuban, AKP Arum Inambala

Tuban, HB.net - Kasatlantas Polres Tuban, AKP Arum Inambala akhirnya merespon dan memberikan penjelasan terkait insiden sopir truk bermuatan sapi dan orang yang tak terima ditilang lalu memblokir jalan pada Minggu (12/9) kemarin.

Ketika ditemui di Mapolres Tuban, Senin (13/9) Arum menjelaskan, sejumlah sopir truk pengangkut sapi memblokir Jalur Pantura Kabupaten Tuban. Mereka tak terima saat petugas menghentikan dan menilang para sopir truk pengangkut sapi dan orang di pos lalulintas Pakah Tuban.

Karena kesal dengan petugas, mereka sengaja menghentikan kendaraannya ditengah jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Sementara para sopir yang berjumlah 4 orang langsung mendatangi pos penjagaan lalulintas Pakah Desa Gesing, Kecamatan Semanding.

"Mereka kami tilang karena masalahnya bukan truk sapinya, tapi di bak sapi itu mengangkut orang dengan jumlah yang banyak," tegas AKP Arum.

Ia menjabarkan, penilangan dilakukan karena truk barang tersebut digunakan mengangkut orang. Selain itu, salah satu penumpang di bagian depan tidak menggunakan sabuk pengaman. Penilangan yang dilakukan petugas sesuai Pasal 303 UU lalulintas tentang kendaraan bak terbuka yang digunakan mengangkut penumpang.

"Sedangkan penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman dikenakan pasal 289 UU lalulintas," ungkapnya.

Ia menambahkan, ada empat truk yang kita tilang karena melanggar pasal 303 dan 289 UU lalulintas. Sedangkan, terkait viralnya video penilangan dan blokir jalan itu disebabkan ada salah satu sopir yang memprovokasi pengemudi lain untuk menghentikan kendaraannya ditengah jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Tak sampai disitu, para sopir itu lantas mendatangi pos penjagaan yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Dalam penilangan itu tidak ada masalah, tapi ada satu sopir yang memprovokasi sopir lainnya, mereka berbondong-bondong mendatangi pos penjagaan seolah-olah ada demo, padahal tidak," tuturnya.

Lebih lanjut, guna meminimalisasi kejadian serupa kembali terulang, pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi terhadap para sopir bak terbuka supaya tidak digunakan mengangkut penumpang. Termasuk, truk pengangkut pakan ternak yang mengangkut muatan berlebihan atau over kapasitas yang dapat membahayakan kendaraan lain."Sosialisasi akan kita gerakan utamanya untuk sopir truk, menjelaskan tatacara muatan jangan sampai melebihi muatan atau over dimensi," pungkasnya. (wan/ns)