Sidak Penataan Kota Lama, Ada yang Kurang Pas
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama, Selasa (14/5) malam.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar inspeksi mendadak (sidak) pembangunan dan penataan kawasan Kota Lama, Selasa (14/5) malam. Sidak kali ini, ia melakukan pengecekan sejauh mana progres pembangunan Kota Lama berjalan.
Saat di lokasi, Eri menemukan ada beberapa titik yang perlu dilakukan perbaikan, dan penambahan material. Seperti di pedestrian Jalan Rajawali, di depan Hotel Arcadia. Dirinya ingin penataan batu alam di pedestrian tersebut diratakan dan penambahan tanaman.
“Progres sudah berjalan sesuai dengan perencanaan, tapi saya minta beberapa ada yang perlu diperbaiki. Saya minta untuk dibongkar, karena ada yang kurang pas. Termasuk penataan tanaman, juga terkait dengan pemasangan batu alamnya, jadi ada yang kurang pas, jadi saya minta agar di-stamper lagi agar rata,” kata wali kota.
Selain soal PJU, ia juga meminta kepada jajarannya segera merapikan utilitas listrik yang menjuntai hingga ke bawah pedestrian. Tentu hal itu akan membahayakan pejalan kaki, jika tidak segera dilakukan perbaikan.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri itu menjelaskan, jika seluruh utilitas itu sudah bisa masuk ke dalam ducting, maka harus dilakukan pengaspalan ulang. Menurut dia, pengaspalan ulang di Jalan Rajawali cukup sulit. Sebabnya terdapat rel trem yang terpendam sejak zaman kolonial Belanda.
Dalam sidak kali ini, Cak Eri bersama jajaran asisten dan kepala perangkat daerah (PD) Pemkot Surabaya menilik satu persatu proyek pembangunan Kota Lama. Mereka berjalan kaki mengecek secara detail, mulai dari area Gedung Internatio, Taman Sejarah, Jalan Prenjak Gedung Cerutu, Jalan Mliwis, berputar melalui Gedung Singa, kemudian kembali ke area Gedung Internatio.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menerangkan, sidak kali ini wali kota ingin penanaman pohon harus diberi jarak yang sama. Selain itu, ia menyebutkan, Eri ingin identitas Kota Lama ditonjolkan mengelilingi sekitar Gedung Internatio hingga Gedung Cerutu.
Di lokasi yang sama, Kepala Dishub Surabaya Tundjung Iswandaru menambahkan, jumlah PJU yang akan ditambah di kawasan Kota Lama masih akan disesuaikan kembali. Nantinya, lanjut Tundjung, Dishub Surabaya akan menyesuaikan PJU baru di antara PJU yang telah ada di Jalan Rajawali.
“Nanti akan kita sisipi tengahnya, agar pejalan kaki aman dan terang. Kemudian di bagian ini (samping Gedung Internatio) kita beri dua lampu sorot kiri kanan ada, jadi ada empat. Lampunya sudah siap, tinggal pasang saja, harapannya bisa mengcover area yang ada di sini,” pungkasnya.(ari/rd)