Dua PDP Dirawat di RSUD Sidoarjo
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo saat ini tengah merawat dua pasien dalam pengawasan (PDP) di ruang isolasi terindikasi Covid -19. Dua pasien tersebut kini dirawat secara intensif di ruang isolasi rawat inap Mawar Merah Putih.
Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan mengatakan, satu pasien diterima oleh RSUD Sidoarjo tertanggal 14 Maret 2020. Pasien dalam pengawasan (PDP) ke-3 berjenis kelamin laki-laki ini merupakan pegawai Dinas Perhubungan. Dia sebelumnya melakukan kontak langsung dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang positif Covid-19.
Yang kedua pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial M (52). Seorang laki-laki yang bekerja sebagai atase Kerajaan Belanda itu merupakan rujukan dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Mojokerto tertanggal 16 Maret 2020.
Sebelumnya M melakukan kunjungan dinas ke Jakarta mendampingi Raja dan Ratu Belanda saat berkunjung ke Indonesia, beberapa waktu lalu. "Kedua PDP ini masih dalam perawatana intensif di ruang isolasi. Namun kedua pasien ini secara visual dalam kondisi normal," ujar Atok saat konferensi pers, Senin (16/3).
Lebih kanjut, Atok, menjelaskan, meskipun suhu badan kedua pasien ini kembali normal, pihaknya tetap akan mengirim hasil sampel swab ke RS Unair Surabaya. "Sampel swab saat ini sudah di RS Unair Surabaya. Kami masih menunggu hasil sampel swab yang kemungkinan 3-4 hari bakal keluar ," jelas Atok.
Sebelumnya, pada bulan Januari pihak RSUD Sidoarjo sudah merawat dua orang PDP Covid-19. Yang pertama seorang perempuan TKW asal NTB dan kedua seorang laki-laki asal Jombang. Namun kedua pasien tersebut dinyatakan negatif Covid-19. "Dua orang sebelumnya negatif dan sudah dipulangkan," jelasnya.
RSUD Sidoarjo juga memberlakukan pembatasan pengunjung mulai Senin (16/3) hingga waktu yang belum ditentukan. Selain itu, setiap pengunjung akan dilakukan pemeriksaan suhu badan. Langkah itu diambil untuk mencegah dan meningkatkan kewaspadaan menyebarnya Virus Corona atau Covid-19.
Pengantar atau penunggu pasien dibatasi hanya satu orang. Selain itu, setiap pengunjung dilakukan screening suhu badan. Jika ada pengunjung yang ditemukan dengan suhu badan di atas 37 derajat maka disarankan dilakukan pemeriksaan dan pihak rumah sakit akan melakukan pemantauan.(cat/sta/rd)