Reza Rahadian Beri Kuliah Keaktoran di Universitas Dinamika
Setiap orang memiliki bahan dasar untuk menjadi seorang aktor film.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Setiap orang memiliki bahan dasar untuk menjadi seorang aktor film. Hal ini karena di dalam diri seseorang, tumbuh naluri kebinatangan (animal instinct) sekaligus naluri kemanusiaan. Karena itu, setiap manusia memiliki sisi buruk dan sisi baik, bisa sedih sekaligus tertawa, marah dan menangis.
Modal inilah yang harus dikelola seseorang ketika ingin memerankan tokoh dalam film. Demikian diungkapkan aktor Reza Rahadian dalam Program Dynamic Class, Program Studi Produksi Film dan Televisi, Universitas Dinamika (Stikom Surabaya).
Kepala Program Studi Produksi Film dan Televisi Universitas Dinamika Muhammad Bahruddin mengatakan bahwa kehadiran Reza Rahadian dalam Dinamic Class bisa menjadi amunisi bagi mahasiswa untuk menimbah ilmu secara langsung dari ahlinya, khususnya bidang pengadegangan dan keaktoran.
“Apalagi yang menjadi sumber keilmuan adalah aktor film nomor satu di Indonesia. Siapa yang meragukan kemampuan Reza. Saat ini belum ada aktor lain yang menyamai pengalaman aktingnya di tanah air maupun prestasinya. Kami bersyukur bisa menghadirkan Reza Rahadian tahun ini,” tegasnya, Selasa (2/7).
Reza Rahardian yang memerankan Habibie dalam trilogi film drama biopik Habibie ini mengatakan, setiap aktor memiliki caranya sendiri dalam memerankan tokoh. Ini karena setiap orang memiliki latar belakang masing-masing sehingga ketika mengekspresikan ketokohan, maka akan melahirkan acting yang berbeda.
Karena itu, menurut Reza, setiap manusia sebenarnya memiliki sisi-sisi antagonis dan protagonis. Modal dasar inilah yang harusnya bisa dieksplorasi ke ruang-ruang yang berbeda sehingga mudah untuk memerankan tokoh baik maupun tokoh jahat.
Pemeran Aris dalam film dan serial Layangan Putus ini lantas mengutip kata-kata dari sutradara Garin Nugroho yang mengatakan bahwa kekayaan besar dari seorang aktor adalah intelektual. Jadi kecerdasan tubuhnya menjadi modal dasar sehingga bisa tumbuh menjadi aktor besar. Dengan modal ini, seorang aktor tidak akan memerankan tokoh secara karikatural atau dibuat-buat. Reza lantas memberikan contoh saat memerankan tokoh Habibie dalam film Habibie & Ainun, Rudi Habibie, dan Habibie & Ainun 3.
“Ada visi dan motivasi dari aktor untuk memerankan tokoh. Jadi bukan mereplika tokoh. Bisa jadi ketika tokoh Habibie diperankan oleh aktor lain, maka sosok Habibie akan berbeda dengan apa yang saya perankan,” lanjut Reza saat menjelaskan alasannya di depan ratusan audiens di media daring.
Kehadiran Reza Rahadian dalam program ini menjadi bagian dari rangkaian acara Dinamic Cinema Festival, sebuah festival film yang menjadi agenda rutin program studi Produksi Film dan Televisi Universitas Dinamika Stikom Surabaya. Festival ini adalah kali ketiga sejak didirikan pada tahun 2022.
“Tahun 2022 kami menghadirkan Garin Nugroho untuk kuliah Penyutradaraan. Tahun 2023 menghadirkan Ifan Ismail untuk kuliah Penulisan Naskah dan Skenario, dan tahun ini menghadirkan Reza Rahadian untuk kuliah Keaktoran,” pungkas Muhammad Bahruddin, doktor di bidang ilmu komunikasi Universitas Indonesia ini.(rd)