Jatim dan Malaysia Bahas Kerja Sama Pendidikan

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menerima kedatangan timbalan (Wakil) Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Datuk Ts. Mustapha Sakmud

Jatim dan Malaysia Bahas Kerja Sama Pendidikan
Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono menerima kedatangan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Datuk Ts. Mustapha Sakmud. Foto: Devi Fitri Afriyanti/ HARIAN BANGSA

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Bobby Soemiarsono menerima kedatangan timbalan (Wakil) Menteri Pendidikan Tinggi Malaysia Datuk Ts. Mustapha Sakmud dan Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Syed Mohammad Hasrin Tengku Hussin di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (25/6).

Dalam kesempatan tersebut telah dibahas peningkatan kerja sama dalam bidang pendidikan. Sehingga ke depan diharapkan ada program-program bilateral yang dapat meningkatkan SDM Malaysia dan Jawa Timur. "Tadi sudah ada kata sepaham dan sepakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan. Ini membuka peluang bagi Jatim dan Malaysia utamanya di bidang pendidikan," kata Bobby.

"Yang pertama adalah bagaimana kita melakukan pertukaran baik siswa maupun gurunya. Selain itu, juga bagaimana kita bersama-sama mengembangkan beberapa bidang keilmuan di Jatim dan Malaysia. Misalnya terkait bidang teknologi informasi," imbuhnya.

Dalam bidang teknologi informasi, lanjutnya, dapat dilakukan melalui pengiriman mahasiswa ke universitas di Jawa Timur. Terlebih karena Jawa Timur telah membuka branch kampus King's College London yang fokusnya di bidang IT, security data, dan bidang lain yang terkait.

"Diharapkan kita juga bisa memiliki sister province dengan Malaysia, seperti yang kita punya dengan Osaka dan West Australia. Payung dari sistem ini akan memberikan manfaat dan akses lebih mudah untuk kerja sama yang lebih intens karena kita menyusun programnya tiap tahun," kata Bobby.

Sementara itu, Wamen Pendidikan Tinggi Malaysia Datuk Ts. Mustapha Sakmud mengatakan bahwa kerja sama pendidikan ini lebih daripada sekadar meningkatkan SDM dua negara. Namun juga menguatkan hubungan keduanya.

"Kesepahaman ini akan melihat bagaimana kita membangun kedua negara ini terutama dari segi anak-anak mudanya. Bagaimana kita mau mengembangkan bakat dan potensi kepemimpinan anak muda supaya seiring sejalan," katanya.

Dirinya kemudian mengutip buku Historical Fact and Fiction karangan Syed Muhammad Naquib al-Attas. Yang mengatakan bahwa Kepulauan Nusantara, yakni Indonesia-Malaysia merupakan serumpun di mana Islam berkembang.

"Jadi kalau dikaji, kita memang bersaudara. Maka anak-anak muda kita harus mengerti sejarah agar Rantau Nusantara, Malaysia dan Indonesia ini, hubungannya tidak terpisah," pungkasnya.(dev/rd)