PLN Imbau Tak Bermain Layang-Layang
PLN mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - PLN mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan listrik. Terlebih menggunakan layang-layang berkawat yang dapat menghantarkan listrik.
Pasalnya, apabila layang-layang berkawat tersebut menempel pada jaringan listrik PLN akan menyebabkan hubungan singkat atau korsleting. Hal ini dapat membahayakan nyawa serta berakibat terganggunya pasokan listrik.
Termasuk di dalamnya adalah pasokan listrik ke rumah sakit rujukan Covid-19, sentra vaksinasi, pabrik produsen oksigen, dan rumah-rumah sehat isolasi mandiri yang sangat penting perannya dalam penanganan pandemi.
"Setiap tahunnya selalu ada musim layang-layang. Meski demikian, kami mengimbau agar masyarakat bermain di tempat yang tepat serta tidak membahayakan bagi pemain maupun jaringan tenaga listrik. Sehingga tidak mengganggu kepentingan umum,” papar Senior Manager Distribusi PLN UID Jawa Timur Adriansyah.
Adriansyah menambahkan, PLN terus berupaya menekan gangguan pada sistem kelistrikan akibat layang-layang dengan sosialisasi berkala dan patroli jaringan.
Seperti halnya kejadian di Madiun Kota, layang-layang mengenai jaringan saluran udara tegangan menengah (SUTM) Penyulang Nglames, Selasa (24/8) lalu. Kejadian serupa pun terjadi di Banyuwangi. Tersangkutnya layang-layang pada ruas penghantar SUTM Penyulang Kaligondo, Rabu (18/8).
Tim PLN ULP Genteng UP3 Banyuwangi bergerak cepat membersihkan sisa layang-layang yang mengakibatkan trip Penyulang Kaligondo pada pukul 17.22 WIB. Kemudian, menormalkan sistem kelistrikan pada pukul 17.40 WIB.
Hingga 24 Agustus 2021, terdapat gangguan layang-layang pada jaringan SUTM sebanyak 43 kali yang menyebabkan 40 MWh energi listrik tak tersalurkan di Jawa Timur.
PLN juga telah bersinergi dengan pihak terkait baik TNI, Polri, serta perangkat desa untuk melakukan razia ke lokasi-lokasi rawan gangguan listrik akibat layang-layang ini. Kegiatan ini secara berkala dilakukan di sejumlah daerah rawan layang-layang.
"Kami memohon kerja sama dan dukungan masyarakat semua untuk dapat mengindahkan imbauan ini. Hal ini demi kenyamanan dan terjaganya pasokan listrik untuk seluruh pelanggan di Jawa Timur," pungkas dia.(ADV/mid/rd)