OJK: Tren Pertumbuhan Ekonomi Jatim Positif
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jatim merelease pencapaian selama triwulan IV 2022.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 4 Jatim merelease pencapaian selama triwulan IV 2022. Kepala OJK Regional 4 Jatim Bambang Mukti Riyadi mengatakan, Provinsi Jawa Timur merupakan barometer pusat pertumbuhan perekonomian kawasan Indonesia bagian timur. Hal ini karenakan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur terus menggeliat meningkat pasca pandemi Covid-19.
Indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur meningkat. Ini poin pertama capaian OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur selama tahun 2022. "Maka dari it,u akan terus disosialisasikan pentingnya pemahaman terkait hal tersebut ke masyarakat," kata dia, Kamis (23/2) lalu.
Lebih lanjut, dia mengatakan, Jawa Timur penyumbang perekonomian terbesar kedua (Q4 2022) di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 24,99 persen. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2022 sebesar 4,76 persen (yoy). Sejak triwulan II 2021 pertumbuhan ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren positif. Sektor industri pengolahan menjadi motor penggerak perekonomian Jawa Timur dengan kontribusi sebesar 30,93 persen diikuti dengan sektor perdagangan sebesar 19,14 persen.
Pada triwulan IV 2022, sektor industri pengolahan menyumbang porsi terbesar ada PDRB Jawa Timur sebesar 30,93 persen dengan pertumbuhan sebesar 4,71 persen (yoy). Secara umum, Industri pengolahan masih berada pada fase ekspansi khususnya industri makanan dan minuman, industri kulit, dan industri kimia. Namun, industri tembakau tertekan akibat kenaikan cukai tembakau. Sedangkan industri tekstil harus menghadapi tekanan kenaikan harga bahan baku dan penurunan permintaan luar negeri.
Sektor perdagangan, lanjutnya, menyumbang porsi sebesar 19,14 persen pada PDRB Jawa Timur dengan pertumbuhan yoy sebesar 5,83 persen. Pertumbuhan Industri Perdagangan mendukung ekspor antar daerah Jawa Timur utamanya ke wilayah timur Indonesia.
Bambang menjelaskan bahwa hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menyebutkan indeks literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur meningkat. Indeks Literasi di Jatim pada tahun 2022 sebedar 55,32 persen, lebih tinggi dari nasional sebesar 49,68 persen. Sementara inklusi keuangan Jawa Timur pada tahun 2022 sebesar 92,99 persen dan nasional hanya 85,10 persen.
“Peran media dalam hal ini cukup besar. Makanya kami sampaikan terima kasih pada teman-teman media yang ikut membantu melakukan literasi pada masyarakat.” kata Bambang.
SNLIK merupakan survei berskala nasional yang diselenggarakan secara tiga tahunan oleh OJK untuk memetakan keadaan terkini dari tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Target responden meliputi masyarakat baik di perkotaan dan pedesaan, rentang usia 15-79 tahun, serta terdistribusi rata antar gender pria dan wanita.(mid/rd)