Tewasnya Janda Dua Anak, Polisi Periksa Kekasih

Polsek Genteng masih melakukan pemeriksaan intensif kepada Andri (58), warga Jalan Ngaglik II, Surabaya.

Tewasnya Janda Dua Anak, Polisi Periksa Kekasih
Rumah lokasi kejadian ditemukannya Lindawati tak bernyawa.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Polsek Genteng masih melakukan pemeriksaan intensif kepada Andri (58), warga Jalan Ngaglik II, Surabaya. Pemeriksaan ini buntut tewasnya Lindawati (55) warga Sutorejo Utara, Mulyorejo, di rumah milik Andri di Jalan Ngaglik II. Dari peristiwa yang terjadi pada Minggu (17/11), Polsek Genteng memeriksa saksi dan barang bukti untuk mendalami kasus pembunuhan yang menimpa Lindawati.

Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim Nugroho melalui Kanit Reskrim Iptu Vian Wijaya mengatakan, terduga pelaku sudah diamankan di TKP saat polisi mendatangi lokasi tersebut pada Minggu malam. "Betul (pelaku diamankan) di TKP. Tapi masih dalam proses penyelidikan," ujar Vian, Selasa (19/11).

Selain memeriksa Andri, pihak RSUD Soetomo melakukan otopsi kepada korban Lindawati. Dan hasilnya nantinya akan diterima oleh pihak Polsek Genteng. “Dari hasil otopsi korban bila sudah kami terima nantinya akan sebagai penambah barang bukti. Apakah Andri dari saksi akan menjadi tersangka,” tambah Vian.

Andri dan Lindawati diduga mempunyai hubungan asmara. Infonya, Lindawati kerap menginap di rumah Andri. Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa keduanya kerap cekcok terkait masalah harta dan mobil yang digunakan korban.

"Iya betul (korban dan terduga pelaku) pasangan kekasih. Dari hasil pemeriksaan sementara (terduga pelaku) karena cekcok  sebagai pasangan kekasih. Sementara karena masalah harta," tambah Vian.

Sedangkan dari  pengamatan sisi tempat tinggal korban Lindawati di Jalan Sutorejo Utara, Selasa (19/11), tampak sepi. Rumah bertingkat dengan tembok dan pagar putih itu terlihat seperti sudah lama tidak berpenghuni. Lampu teras rumah tetap menyala sejak pagi.

Menurut keterangan Jamil, salah satu satpam setempat, dirinya terakhir kali bertemu dengan korban Lindawati pada Minggu sore (17/11). Saat itu, janda berusia 55 tahun tersebut keluar rumah mengendarai mobil. Menurut Jamil, seperti biasanya Lindawati selalu menyapa dan memberi salam.

”Kurang lebih pukul 15.00 WIB, dia pamit keluar rumah seperti biasa. Biasanya, dia selalu menyapa dan berpamitan, tapi sejak itu tidak ada kabar lagi. Saya nggak tahu pasti. Yang jelas, dia memang tinggal sendirian di sini," jelas Jamil.

Sesekali, janda dua anak itu ditemani oleh asisten rumah tangganya. Tentang dugaan pembunuhan yang menimpa Lindawati, Jamil baru mengetahuinya melalui berita online dan surat kabar.

Jamil juga menyebut bahwa kedua anaknya sudah tidak tinggal bersama lagi di rumah tersebut. Mereka hanya sesekali berkunjung. Mengenai seorang pria yang sering terlihat di rumah Lindawati, Jamil mengaku pernah melihat pria itu datang berkunjung.

”Tapi saya nggak tahu pasti siapa dia. Yang jelas bukan suami mendiang, karena suaminya sudah lebih dulu meninggal," jelas Jamil.

Dia tidak menyangka bahwa Lindawati akan ditemukan meninggal dunia dengan penuh luka di tubuhnya.

Sementara itu, Ketua RT 13 RW 08 Dukuh Sutorejo, Kecamatan Mulyorejo, Rudi mengatakan, bahwa dia mendengar kabar tentang kematian Lindawati pada Minggu malam dari beberapa tetangga. Namun, hingga saat ini dia juga belum mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Rudi menambahkan bahwa salah satu putri Lindawati sempat membuat surat keterangan kematian pada Selasa pagi (19/11). ”Saya buatkan surat, lalu diteruskan ke kelurahan untuk proses selanjutnya," tutup ketua RT.(yan/rd)