Reses I Tahun 2024, Ketua DPRD Jatim Serap Aspirasi Masyarakat Surabaya, Cak Salim Terima Keluhan Jalan Rusak di Dawarblandong
Surabaya, HB.net - Anggota DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 melaksanakan Reses I Tahun 2024. Pada kegiatan reses ini, 120 Anggota DPRD Jatim turun ke daerah pemilihan masing-masing untuk bertemu konstituen.
Di masa reses ini inilah Anggota Dewan yang tersebar di 14 dapil berkesempatan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Nantinya aspirasi itu akan diinventarisir untuk kemudian disampaikan ke pihak Pemprov Jatim selaku eksekutif.
Dalam kesempatan ini, Harian Bangsa merangkum reses yang dilaksanakan oleh H. M. Musyafak Rouf di Dapil 1 Kota Surabaya, dan Salim Azhar di Dapil 10 Mojokerto serta Jombang. Berikut rangkumannya :
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur M. Musyafak Rouf melaksanakan reses pertama Tahun 2024. Masa reses merupakan masa anggota dewan bekerja di luar gedung DPRD menjumpai konstituen di daerah pemilihannya, tujuannya untuk menyerap aspirasi maayarakat.
Kegiatan Reses pertama yang dilakukan Musyafak ini dilaksanakan di Griya Bakti Prapen Indah Tenggilis Mejoyo pada 18 November 2024.
"Selanjutnya nanti, saya akan turun di 6 titik lokasi yang sudah terjadwal untuk melakukan serap aspirasi kepada para konstituen di Dapil Kota Surabaya," kata politikus senior PKB yang akrab disapa Abah Syafak itu, Senin (18/11/2024) malam.
Musyafak melanjutjan, selain itu, tindak lanjut dari reses ini tidak hanya berhenti di usulan aspirasi saja. Pihaknya berkomitmen reses ini merupakan momentum untuk menyerap secara langsung aspirasi dari masyarakat.
"Nantinya aspirasi tersebut akan kami tindaklanjuti kepada pemerintah provinsi, agar seluruh masalah yang ada di masyarakat saat dapat segera terselesaikan dengan cepat dan tepat," ujar Ketua DPC PKB Kota Surabaya tersebut.
Abah Syafak juga memberikan pesan kepada 120 anggota DPRD Provinsi Jawa Timur yang saat ini melakukan serap aspirasi di masing-masing Dapil.
Ia berpesan momen ini harus betul-betul dimanfaatkan oleh para anggota di masing-masing dapil untuk menampung aspirasi masyarakat yang mereka wakili. Aspirasi tersebut dapat berupa saran, masukan serta pengaduan masyarakat.
"Aspirasi reses dapat menjadi bahan pertimbangan perencanaan pembangunan. Tentunya agar pelaksanaan pembangunan tepat sasaran dan sesuai aspirasi kebutuhan masyarakat di daerah," tandasnya.
Terpisah, sebagaimana Ketua DPRD Jawa Timur Musyafak Rouf, politikus muda Salim Azhar juga melaksanakan reses untuk menyerap aspirasi. Anggota Dewan dari Dapil Jatim 10 yang meliputi wilayah Jombang dan Mojokerto ini menemui konstituen di dapilnya.
Di Kabupaten Mojokerto, Salim menerima aspirasi warga yang mengeluhkan kerusakan jalan dan kurangnya bantuan dari sektor UMKM. Mereka berharap Pemprov Jatim menambah kuota bantuan agar sebagaian besar masyarakat bisa diberdayakan secara ekonomi.
“Keluhan soal infrastuktur dan penambahan kuota untuk pemberdayaan masyarakat. Termasuk soal UMKM harus dijalankan lebih luas lagi,” kata Salim Azhar saat menggelar reses di Desa Jatilangkung, kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, kata pria yang akrab disapa Cak Salim itu, Selasa (19/11/2024).
Bendahara Umum Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) itu mengaku, ketika terjun menyerap aspirasi masyarakat, banyak menemukan kerusakan jalan di desa. Dia berharap agar Pemprov Jatim dan Pemkab Mojokerto turun tangan untuk memperbaiki akses jalan tersebut.
“Ketika saya ke Dawarblandong banyak saya temukan jalan yang rusak, memang akses menuju kesana masih bagus. Tapi ketika masuk, jalannya rusak dan sulit dilewati,” ujarnya.
Salim Azhar melaksanakan reses di Dapil 10, bertempat di Desa Jatilangkung, kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. foto: istimewa.
Selain soal akses jalan, Anggota komisi D DPRD Jatim itu juga menerima keluhan soal masih minimnya bantuan dari sektor Usaha Menengah Kecil dan Mikro atau UMKM. Penambahan kuota itu penting untuk memberdayakan masyarakat sekitar, agar ekonominya lebih maju lagi.
“Keinginan warga kuota bantuan UMKM diperbanyak, karena banyak yang belum dapat,” terangnya.
Salim mengaku juga mengidentifikasi wilayah di kabupaten Mojokerto dan Jombang yang rawan kekeringan. Diharapkan, nantinya, Pemprov Jatim memberikan bantuan pembangunan sumur bor untuk irigasi, agar ketika musim kering warga yang bertani tidak kesulitan mendapatkan air.
“Tentu harus ada perbaikan irigasi dan sudah ada programnya, tinggal nanti kita komunikasikan supaya tertabulasi daerah ketika musim kemarau terjadi kekeringan,” pungkas anak nelayan ini. (mdr/ns)